JEMBER - Puluhan hektar kebun tembakau di Lumajang rusak parah akibat kemarau basah. Salah satunya lahan milik Samsul Arifin, 40 tahun, warga Desa Mangunsari, Kecamatan Tekung.
Tembakau berusia 50 hari di lahannya rusak, daunnya layu, dan akarnya membusuk setelah diguyur hujan deras berhari-hari. Kondisi ini membuat Samsul terpaksa panen lebih awal meski kualitas tembakaunya jauh di bawah standar.
Kerugian besar tidak bisa dihindari, meskipun para petani telah menjalin kemitraan dengan perusahaan tembakau. Harga jual tembakau dipastikan merosot tajam karena kualitas panen tidak sesuai harapan. Dari total 1,5 hektar lahan yang ditanami Samsul, setengah hektar di antaranya rusak parah.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, sedikitnya 53 hektar tanaman tembakau rusak akibat curah hujan tinggi sepanjang kemarau basah tahun ini.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, DKPP Lumajang berkoordinasi dengan aparat terkait untuk membenahi saluran irigasi. Selain itu, para petani diminta lebih memperhatikan sistem pembuangan air di lahan agar kerusakan tanaman tidak semakin meluas.
Editor : JTV Jember