TRENGGALEK - Ratusan siswa SMAN 1 Kampak, Kabupaten Trenggalek, menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah. Mereka menuntut transparansi penggunaan sejumlah dana iuran yang selama ini dibayarkan kepada pihak sekolah maupun komite.
Dalam aksinya, para siswa membentangkan poster dan spanduk berisi kecaman serta protes. Mereka menilai pihak sekolah kerap melakukan pungutan dengan berbagai dalih, mulai dari amal jariyah, infak Jumat hingga tabungan pembangunan masjid. Namun hingga kini penggunaan dana tersebut dinilai tidak jelas.
Suci, salah satu siswi mengatakan maraknya pungutan tidak sebanding dengan peningkatan kualitas pendidikan. Bahkan para siswa kerap harus menanggung biaya lomba maupun kegiatan sekolah secara mandiri. “Kami hanya meminta keterbukaan agar tidak ada penyalahgunaan,” ujarnya.
Para siswa mendesak pihak sekolah dan komite segera membuka laporan keuangan secara transparan Mereka khawatir tanpa keterbukaan dana pungutan rawan diselewengkan.
Baca Juga : Dindik Jatim Tegaskan Tak Ada Pungli di SMA, SMK, dan SLB Negeri
Menanggapi hal ini, Kepala SMAN 1 Kampak Bahtiar Kholili mengakui adanya sejumlah pungutan dalam bentuk sumbangan dan infak. Namun menurutnya pungutan tersebut dilakukan oleh komite sekolah dengan persetujuan wali murid. “Komite sekolah juga menarik sebagian dana dari bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tetapi semua dilakukan sesuai kesepakatan,” jelasnya.
Meski begitu, pihak sekolah membantah adanya praktik penyelewengan anggaran. Kasus ini kini menjadi perhatian publik menyusul desakan para siswa yang ingin transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan. (Hammam Defa)
Editor : JTV Kediri