JEMBER - Bupati Jember Muhammad Fawait menduga salah satu perumahan yang terdampak banjir parah di Kabupaten Jember berdiri di kawasan bantaran sungai. Dugaan itu disampaikan menyusul banjir yang merendam puluhan titik permukiman akibat hujan deras dan cuaca ekstrem sejak Senin (15/12/2025) sore hingga Selasa pagi.

Menurut Bupati, banjir dipicu meningkatnya debit sejumlah sungai, termasuk Sungai Bedadung. Namun, ia juga menyoroti lokasi perumahan yang berbatasan langsung dengan aliran sungai, salah satunya Perumahan Villa Tegal Besar, Kelurahan Tegal Besar.

“Saya baru tahu, perumahan ini berbatasan langsung dengan sungai dan diduga berada di kawasan bantaran sungai. Ini akan kami cek secara menyeluruh,” kata Muhammad Fawait.

Pemerintah Kabupaten Jember memastikan akan melakukan pengecekan terkait perizinan dan sejarah pembangunan perumahan terdampak. Pemkab juga berencana memanggil pihak pengembang untuk dimintai penjelasan serta membahas solusi jangka panjang guna mencegah kejadian serupa.

Baca Juga :   Banjir Rendam 20 Titik di Jember, 1.271 KK Terdampak

Luapan Sungai Bedadung menggenangi rumah warga di kawasan tersebut hingga ketinggian lebih dari dua meter. Air masuk ke permukiman setelah merembes melalui gorong-gorong dan menyebabkan tembok pembatas perumahan ambrol. Akibatnya, hampir seluruh bagian rumah warga terendam dan banyak barang rumah tangga tidak sempat diselamatkan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat banjir merendam sekitar 20 titik yang tersebar di sejumlah kecamatan, di antaranya Kaliwates, Patrang, Rambipuji, Wuluhan, dan Puger. Sedikitnya 1.271 kepala keluarga terdampak, dengan ketinggian air bervariasi mulai 30 sentimeter hingga lebih dari satu meter.

Bupati Muhammad Fawait mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir susulan, serta mengikuti arahan petugas di lapangan. (*)