Menu
Pencarian

Banjir Rendam 20 Titik di Jember, 1.271 KK Terdampak

Lutfi Qurrohman - Selasa, 16 Desember 2025 13:28
Banjir Rendam 20 Titik di Jember, 1.271 KK Terdampak
Kondisi permukiman warga Jember saat direndam banjir Senin (15/12/2025) malam.

JEMBER - Banjir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sejak Senin (15/12) sore hingga Selasa (16/12) pagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sedikitnya 1.271 kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir yang dipicu luapan sejumlah sungai, termasuk Sungai Bedadung.

BPBD menyebut banjir terjadi di sekitar 20 titik yang tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kaliwates, Patrang, Rambipuji, Wuluhan, dan Puger. Ketinggian air bervariasi, mulai 30 sentimeter hingga lebih dari satu meter di sejumlah lokasi.

Salah satu wilayah terdampak terparah berada di kawasan Perumahan Villa Tegal Besar, Kelurahan Tegal Besar, Kabupaten Jember. Luapan Sungai Bedadung menggenangi rumah warga hingga ketinggian lebih dari dua meter. Air masuk ke permukiman setelah debit sungai meningkat dan merembes melalui gorong-gorong, hingga menyebabkan tembok pembatas perumahan ambrol.

Akibat banjir tersebut, hampir seluruh bagian rumah warga terendam. Sejumlah barang rumah tangga, seperti kasur, lemari, pakaian, dan perlengkapan lainnya tidak sempat diselamatkan. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara lainnya bertahan dengan kondisi seadanya karena khawatir meninggalkan rumah yang mengalami kerusakan.

Baca Juga :   Banjir Rendam 20 Titik di Jember, 1.271 KK Terdampak

Selain merendam permukiman, banjir juga berdampak pada akses infrastruktur. Sejumlah jalur penghubung antarwilayah sempat tidak bisa dilalui akibat derasnya arus air. Petugas gabungan melakukan pengamanan serta pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan.

BPBD Jember bersama unsur TNI, Polri, dan relawan telah melakukan evakuasi warga, pendataan kerusakan, serta penyaluran bantuan logistik kepada warga terdampak. Hingga Selasa siang, sebagian wilayah dilaporkan mulai berangsur surut.

Pemerintah Kabupaten Jember menyebut banjir dipicu oleh cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut. Namun, pemerintah juga menyoroti keberadaan permukiman yang berbatasan langsung dengan sungai dan diduga berada di kawasan bantaran sungai.

Pemkab Jember berencana melakukan pengecekan terkait perizinan dan sejarah pembangunan perumahan terdampak. Pemerintah juga akan memanggil pihak pengembang untuk dimintai penjelasan serta membahas solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang.

Selain itu, Pemkab Jember akan berkoordinasi dengan DPRD serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan evaluasi kawasan dan penataan wilayah sungai, guna meminimalkan risiko banjir dan mencegah terjadinya korban jiwa.

BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah Jember dan sekitarnya masih berpeluang tinggi dalam beberapa hari ke depan. (*)

Editor : A. Ramadhan





Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.