BANGKALAN - Ribuan porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dibagikan kepada siswa SD hingga SMA/SMK di Bangkalan, Madura, Jawa Timur terpaksa dikembalikan pihak sekolah. Hal itu terjadi setelah tercium bau tak sedap dari menu yang disiapkan dan diduga sudah basi. Akibatnya, ribuan siswa di SDN Mlajah I, SDN Mlajah II, SDIT Nurul Rahmah, SMAN 3, SMKN 1, dan SMKN 3 Bangkalan pada Selasa (16/09/2025) batal menerima jatah makanan bergizi, program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala SMAN 3 Bangkalan, Hendrik Dewantara, angkat bicara terkait insiden Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terindikasi basi tersebut. Menurutnya, pihak sekolah langsung melakukan prosedur pengecekan sebelum membagikan MBG kepada siswa.
“Iya, benar. Hari Selasa itu kami memang menerima MBG. Tapi SOP dari tim kami adalah sebelum makanan itu diserahkan kepada anak-anak, kami harus melihat terlebih dahulu,” jelas Hendrik, Kamis (18/9/2025)
Ia menuturkan, saat dilakukan pemeriksaan awal, pihaknya mencium aroma tidak sedap dari makanan tersebut. Untuk memastikan, sekolah mengambil beberapa sampel makanan dari paket yang diterima.
“Ternyata setelah dilihat ada bau yang tidak enak. Kami kemudian memanggil panitia, beberapa guru, dan perwakilan anak-anak untuk ikut mengecek. Hasilnya sama, baunya memang seperti bau basi,” ujarnya.
Setelah temuan tersebut, pihak sekolah langsung menghubungi supervisor dari penyedia MBG.
“Supervisor datang ke sekolah untuk mengecek langsung, dan akhirnya semua MBG itu ditarik,” tegas Hendrik.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Moh. Ya’kub, membenarkan adanya temuan MBG yang terindikasi tidak layak konsumsi di sejumlah sekolah penerima manfaat. Menurutnya, pihaknya sudah melakukan pengecekan langsung ke lapangan.
“Kami dari pendidikan sudah melakukan cross check ke sekolah penerima manfaat. Dan di SDN Mlajah I serta SDN Mlajah II, memang pada hari Selasa itu menu makanan yang diberikan tidak layak untuk dimakan,” kata Ya’kub
Ia menjelaskan, makanan yang terindikasi bermasalah tersebut langsung dikembalikan ke penyedia.
“Sehingga pada saat itu semuanya dikembalikan ke SPPG,” ujarnya. (Moch. Sahid).
Editor : JTV Madura