SURABAYA - Guna menumbuhkan semangat kepemimpinan di lingkungan perguruan tinggi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Sekolah Kepemimpinan 2025 bagi para pejabatnya, Selasa (15/7/2025).
Mengusung tema From Zero to Hero, kegiatan yang digelar di Gedung Research Center ITS ini menghadirkan langsung Menteri Sosial (Mensos) RI periode 2020 – 2024 Dr (HC) Ir Tri Rismaharini MT sebagai keynote speaker.
Dalam pembukaannya, Risma menjelaskan bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekadar gelar semata. Menurutnya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat mendorong potensi warganya untuk menjadi lebih unggul.
“Kepemimpinan yang kuat dibentuk oleh kesungguhan dalam menjalankan amanah yang diberikan,” tuturnya mengingatkan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, alumnus Arsitektur ITS ini menekankan bahwa konsisten menjadi fondasi utama dari kepemimpinannya. Dikatakannya, perencanaan yang sempurna tidak akan memberikan hasil nyata tanpa adanya pelaksanaan yang berkelanjutan.
“Apabila mau berkembang, kita juga harus bergerak jangan diam saja,” tegas Risma.
Lebih lanjut, Risma juga mengapresiasi kontribusi ITS dalam mendukungnya selama menjabat menjadi Wali Kota Surabaya periode 2016 - 2020. Kontribusi tersebut terlihat dalam pembuatan masterplan jaringan jalan utama kota hingga pengembangan pusat daur ulang di kawasan Jambangan, Surabaya.
”Selama saya menjabat (walikota) sering sekali saya bekerja sama dengan ITS,” ungkapnya.
Perempuan kelahiran Kota Kediri ini meyakini bahwa ITS memiliki potensi besar dalam melahirkan calon pemimpin di masa mendatang. Hal tersebut tercermin dari banyaknya inovasi ITS yang telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Semangat menciptakan solusi inilah yang menjadi ciri pemimpin yang berani,” ujarnya.
Selaras dengan pemaparan Risma, Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana ITS Dr Machsus ST MT ini menegaskan, kepemimpinan yang hebat tidak lahir secara instan tetapi melalui proses yang panjang dan keras. Oleh karena itu, nilai seperti integritas, konsistensi, dan komitmen harus ditanamkan sejak awal.
Machsus menegaskan bahwa sekolah kepemimpinan ini bukan hanya sekedar seremonial tetapi langkah nyata ITS dalam menyiapkan pemimpin di masa depan. Ia meyakini bahwa proses yang dimulai hari ini akan melahirkan sosok pemimpin yang tangguh.
”Apa yang disampaikan semoga dapat memantik semangat untuk berkontribusi lebih luas di berbagai lini kehidupan,” tutur dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS ini penuh harap.
Terakhir, melalui kegiatan ini ITS kembali menunjukkan kontribusinya dalam mendukung pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas. Hal tersebut tercermin melalui sekolah kepemimpinan sebagai wadah mendorong lahirnya pemimpin yang berintegritas dan adaptif. (*)
Editor : M Fakhrurrozi