TRENGGALEK - Lima jembatan penghubung antardesa dan antarkecamatan di Kabupaten Trenggalek putus total akibat diterjang banjir bandang. Kerusakan infrastruktur ini terjadi di Kecamatan Munjungan, Watulimo, dan Karangan, mengganggu akses utama warga serta menghambat mobilitas antarwilayah.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyatakan bahwa bencana banjir dan longsor dalam sepekan terakhir telah menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah infrastruktur, termasuk jalan yang retak hingga longsor. Pemerintah daerah telah mengajukan permohonan bantuan revitalisasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan meminta pasokan empat jembatan darurat jenis Bailey untuk memulihkan akses transportasi.
"Kami membutuhkan bantuan jembatan darurat agar mobilitas warga kembali lancar. Rehabilitasi pascabencana memerlukan anggaran besar, sementara kemampuan APBD sangat terbatas," kata Nur Arifin dalam keterangannya.
Selain ke Pemerintah Provinsi, Pemkab Trenggalek juga mengajukan permohonan bantuan ke Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hal ini dilakukan karena dampak bencana yang terjadi selama dua bulan terakhir cukup parah, termasuk banjir, tanah longsor, dan tanah bergerak, yang menewaskan tujuh orang.
Baca Juga : Bencana Longsor Besar Hancurkan Rumah Warga di Trenggalek
Bencana alam bertubi-tubi ini telah mengakibatkan kerugian material besar dan mengganggu aktivitas masyarakat. Pemerintah berupaya mempercepat penanganan darurat sambil menunggu proses rehabilitasi dan rekonstruksi. (Hammam Defa)
Editor : JTV Kediri