TRENGGALEK - Di tengah tekanan yang melanda industri rokok nasional, Kabupaten Trenggalek justru menunjukkan tren yang berkebalikan. Sektor industri rokok di daerah ini terus bertumbuh dan berhasil menarik minat investor-investor baru.
Berdasarkan data hingga tahun 2025, terdapat 21 pabrik rokok di Trenggalek. Dari jumlah tersebut, 14 pabrik masih aktif beroperasi, sementara tujuh pabrik lainnya sudah tidak lagi berproduksi.
Yang menarik, pada tahun ini saja, empat investor baru telah menyatakan minatnya untuk mendirikan pabrik rokok di wilayah Kecamatan Pogalan, Gandusari, dan Kampak. Proses perizinan untuk investasi tersebut saat ini sedang berjalan.
Keberadaan pabrik rokok telah menjadi penopang penting bagi penyerapan tenaga kerja di Trenggalek. Data terakhir dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) setempat mencatat sebanyak 1.336 orang bekerja di sektor ini.
Nilai investasi industri rokok di Trenggalek juga terpantau signifikan, yakni mencapai Rp 12,44 Miliar. Sektor ini tidak hanya menyerap tenaga kerja tetapi juga memberikan dampak berantai positif bagi pembangunan ekonomi lokal.
Terkait hal ini, Plt. Kepala Disperinaker Trenggalek, Totok Rudjianto, menyampaikan optimisme Pemerintah Daerah. Menurutnya, tambahan investor baru di sektor rokok akan semakin memperkuat struktur ekonomi lokal dan memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat Trenggalek.
“Pemerintah Daerah optimis, tambahan investor baru di sektor rokok akan semakin memperkuat struktur ekonomi lokal, sekaligus memperluas lapangan pekerjaan di Trenggalek,” ujar Totok.
Dengan masuknya investor baru, Trenggalek semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat industri rokok yang tangguh, bahkan di saat sektor serupa di tingkat nasional sedang mengalami pelambatan. (Hammam Defa)
Editor : JTV Kediri




















