SURABAYA - Gus Kholili Kholil, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Canga'an, Bangil, Kabupaten Pasuruan dianugerahi Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025 oleh Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN).
Penyerahan dilakukan di Surabaya. Menariknya, penyerahan digelar bersamaan dengan Tasyakuran Syaikhona Muhammad Kholil atas gelar Pahlawan Nasional di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (15/11/2025).
Gus Kholili Kholil merupakan keturunan Syaikhona Kholil Bangkalan. Seusai menerima penghargaan dari FJN, pengurus PBNU termuda itu turut menghadiri tasyakuran yang digelar Pemprov Jatim.
Atas penghargaan ini, Gus Kholili mengungkapkan rasa bangga dan terima kasihnya kepada FJN.
Baca Juga : Hari Santri 2025, FJN Beri Apresiasi 16 Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif
"Saya bangga dan bahagia, merasa terhormat atas adanya penghargaan ini," ujar pria yang pernah 10 tahun mondok di Pesantren Lirboyo Kediri.
Keturunan Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil Bangkalan itu lantas mendorong FJN agar di Muktamar selanjutnya, FJN dapat menggaungkan isu adanya Badan Otonom (Banom) di kalangan NU yang resmi dan menyatukan Jurnalis Nahdliyin di seluruh Indonesia.
Pria yang kini aktif di Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU ini menanggapi penganugerahan Pahlawan Nasional kepada Syaikhona Kholil Bangkalan. Mewakili Majelis Keluarga, Gus kholili menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas penghargaan tersebut.
Baca Juga : PKB Buka Peluang Usung Kiai Marzuki Mustamar di Pilgub Jatim
Menurutnya penghargaan ini harus menjadi momentum penting, terutama di tengah maraknya sorotan terhadap oknum-oknum di kalangan pesantren yang dinilai bermasalah.
"Penghargaan Pahlawan Nasional kepada beliau menurut saya itu adalah penghargaan terhadap pesantren, terhadap Nahdlatul Ulama, dan semua elemen kaum muslim di Indonesia," tegasnya, sembari menyebut Mbah Kholil sebagai salah satu "Bapak Pesantren Indonesia".
Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi menilai sosok Gus Kholili Kholil adalah intelektual muda yang menjadi wajah NU di abad kedua perjalanan ormas terbesar di Nusantara itu.
Sebagai anak muda yang menjadi pengurus PBNU, ia tetap meneruskan tradisi dengan menjadi pengasuh Pondok Pesantren Canga'an, Bangil, Pasuruan.
Gus Kholili juga produktif dalam kegiatan literasi pesantren. Ia aktif menulis, mengaji kitab kuning, hingga menjadi Nara sumber dalam berbagai forum ilmiah.
"Gus Kholili ini intelektual muda NU yang moderat tapi tetap memegang teguh tradisi. Ia adalah kiai muda yang menjadi wajah NU di abad kedua. Karena itu, FJN memberi apresiasi sebagai Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025," kata Jurnalis yang akrab disapa Diday tersebut. (*)
Editor : M Fakhrurrozi




















