Selama dua hari Kongres Penyakit Tiroid berlangsung, banyak topik menarik yang dapat diulas dan dibagikan kepada masyarakat. Selamat menikmati!
Si Toeti didiagnosis menderita thyrotoxicosis atau thyroid storm karena sering mengonsumsi obat seperti Decolgen dan Aspirin secara sembarangan. Ia menunjukkan gejala seperti badan kurus, tangan gemetar (tremor), rasa cemas, takut terhadap panas, nafsu makan meningkat tetapi tidak gemuk, serta jantung berdebar cepat.
Sementara itu, Pak Udin mengalami thyroid storm akibat efek samping radioterapi berkepanjangan untuk tumor prostat, dengan gejala serupa seperti kurus, tremor, dan takut terhadap panas.
Kelenjar tiroid terletak di bagian bawah leher dan berfungsi memproduksi hormon tiroid. Hormon ini mengatur kerja sel-sel tubuh, termasuk memproses nutrisi dan mengubahnya menjadi energi.
Ketika seseorang mengalami hipertiroidisme, kelenjar tiroid memproduksi hormon secara berlebihan. Kondisi ini menyebabkan sel-sel tubuh bekerja terlalu cepat dan dapat menimbulkan gangguan bahkan kegagalan fungsi organ.
Krisis tiroid (thyroid storm) adalah komplikasi berat akibat hipertiroidisme yang tidak tertangani dengan baik. Penyakit-penyakit seperti toxic adenoma, penyakit Graves, tiroiditis, atau overdosis obat hipotiroid dapat memicu kondisi ini.
Krisis tiroid termasuk jarang terjadi, namun dapat berakibat fatal dan berujung pada kematian. Kondisi ini paling sering dialami oleh wanita, terutama pada usia remaja.
Penyebab (Pemicu) Badai Tiroid
Badai tiroid umumnya dipicu oleh:
- Stres berat
- Infeksi atau trauma
- Operasi besar
- Obat-obatan tertentu atau konsumsi yodium berlebih
- Efek terapi radioaktif
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon, dan respons tubuh terhadap stres memperparah krisis tersebut.
Gejala Umum Krisis Tiroid
- Diare
- Kejang
- Sesak napas
- Nyeri perut
- Tremor atau gemetar
- Keringat berlebihan
- Bola mata menonjol
- Mual dan muntah
- Penyakit kuning (jaundice)
- Demam di atas 38,5°C
- Penurunan kesadaran
- Rasa gugup, gelisah, dan linglung
- Detak jantung cepat (takikardia)
- Kelemahan otot, terutama di lengan atas dan paha
Pemicu Utama Tiroidtoksikosis
- Infeksi (saluran napas, pneumonia, atau saluran cerna)
- Stres berat akibat trauma atau operasi
- Pembedahan dan anestesi
- Obat jantung (amiodaron), salisilat, atau NSAID
- Terapi yodium radioaktif (RAI) pada penyakit Graves
- Konsumsi hormon tiroid melebihi dosis anjuran
- Ketoasidosis diabetik
- Penyakit Graves dan gangguan autoimun lainnya
- Kehamilan, akibat fluktuasi hormon
- Manipulasi berlebihan pada kelenjar tiroid yang membesar
Komplikasi
- Edema paru
- Gagal jantung
- Gangguan irama jantung (aritmia)
- Gangguan fungsi hati
Pemeriksaan Laboratorium Klinis
- Pemeriksaan kadar hormon tiroid dan TSH
- Hitung darah lengkap untuk mendeteksi infeksi
- Pemeriksaan kadar gas dan elektrolit darah
- Pengukuran kadar kalsium (umumnya meningkat/hiperkalsemia)
- Tes urine untuk mendeteksi zat tertentu
- Foto rontgen dada untuk melihat pembesaran jantung atau cairan di paru
- Elektrokardiografi (EKG) untuk mendeteksi aritmia
- CT scan kepala untuk menilai kondisi saraf bila ada penurunan kesadaran
Pengobatan
- Obat antitiroid seperti methimazole atau thiamazole, untuk menghambat produksi hormon tiroid.
- Kalium iodida, untuk menekan pelepasan hormon tiroid.
- Kortikosteroid seperti hydrocortisone, untuk menghambat perubahan hormon.
- Obat penghambat beta, untuk menurunkan tekanan darah dan mengatur irama jantung.
- Parasetamol, untuk meredakan demam.
Penutup
Demikian pandangan hasil Kongres Penyakit Tiroid ke-2 di Indonesia, yang diselenggarakan di Hotel Sheraton Surabaya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi masyarakat untuk mengenal dan mewaspadai gejala krisis tiroid.
Terima kasih.
RobertoNews 1992 (12.10.25 | 09.00)
Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan
Editor : Iwan Iwe