NGAWI - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dahlia Kandangan di Kabupaten Ngawi terpaksa menghentikan sementara seluruh aktivitas operasionalnya mulai Senin, 15 Desember 2025. Penghentian ini dilakukan karena anggaran operasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum dapat dicairkan.
Penghentian operasional tersebut disebabkan proses pengajuan Virtual Account (VA) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang hingga kini belum terealisasi. Akibatnya, dana operasional yang menjadi penopang utama pelaksanaan program MBG belum bisa diterima oleh pihak pengelola.
Ketua Yayasan Darul Hikmah Ngawi, Agus Musa, menjelaskan bahwa pengajuan Virtual Account telah dilakukan sejak 24 November hingga 6 Desember 2025. Namun sampai saat ini, proses administrasi tersebut belum juga rampung. Ia menegaskan bahwa persoalan ini murni bersifat administratif dan tidak berkaitan dengan pelaksanaan teknis di lapangan.
Agus Musa menambahkan, apabila seluruh permasalahan administrasi telah diselesaikan, maka SPPG Dahlia Kandangan akan kembali beroperasi sesuai ketentuan. Berdasarkan informasi dari Badan Gizi Nasional, hingga 28 Desember terdapat tiga poin yang harus dipenuhi, yakni pembayaran hak relawan, tidak adanya tanggungan kepada penyedia atau supplier, serta pemenuhan kewajiban sewa mitra.
Baca Juga : Siswa SD di Kediri Semangat Belajar usai Dapat Menu MBG
Sementara itu, Kepala SPPG Dahlia Kandangan, Efanto, menyampaikan bahwa penghentian operasional ini berlaku mulai hari ini hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan. Dampaknya, sedikitnya 47 karyawan dan relawan terpaksa diliburkan sementara.
Dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, SPPG Dahlia Kandangan selama ini melayani 2.453 siswa dari 16 sekolah di wilayah Kabupaten Ngawi. Pihak sekolah penerima manfaat menyebut telah menerima pemberitahuan resmi terkait penghentian sementara program MBG tersebut, dan informasi juga telah disampaikan kepada para wali murid.
Pihak SPPG berharap proses pencairan anggaran dapat segera direalisasikan, sehingga pelayanan makanan bergizi gratis bagi ribuan siswa dapat kembali berjalan seperti semula.
Editor : JTV Madiun




















