SURABAYA - Kota Surabaya kembali pulih dan kondusif pasca aksi demontrasi yang berlangsung anarkis pada akhir September lalu. Kondisi ini tidak lepas dari sinergi antara warga dan aparat kepolisian. Salah satunya aksi heroik 100 warga bergabung dengan personel Polsek Wonokromo dan Polairud Polda Jatim dengan menghadang massa perusuh yang hendak menyerang Mapolsek Wonokromo.
Massa yang sebelumnya merusak Gedung Negara Grahadi dan membakar 24 sepeda motor, juga sempat melakukan penjarahan dan perusakan di Polsek Tegalsari. Namun, saat rombongan sekitar 200 orang mendekati Polsek Wonokromo, mereka langsung putar balik setelah melihat barisan warga dan aparat bersatu menjaga markas kepolisian.
“Rombongan langsung putar balik komandan, lari ke arah Gunungsari,” ujar salah satu anggota Polsek Wonokromo melalui handy talky, dalam video yang viral di media sosial
Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat dan aparat bukan hanya simbol, tetapi kekuatan riil dalam menjaga ketertiban. Tanpa kekerasan, massa berhasil diusir, dan Polsek Wonokromo tetap utuh tanpa kerusakan.
Baca Juga : Nenek 72 Tahun di Jalan Ciliwung Ditemukan Tewas Membusuk
Sebagai bentuk apresiasi, warga dan aparat berkumpul di Markas Polairud Polda Jatim, Tanjung Perak, akhiri masa berkabung dengan acara tumpengan bersama. Wakil Direktur Polairud Polda Jatim, AKBP Nanang Wibowo, menyampaikan bahwa pihaknya hanya melakukan backup pengamanan, dan keberhasilan meredam kerusuhan sepenuhnya berkat sinergi warga dan Polsek Wonokromo.
“Polairud hanya mendukung. Yang menyelamatkan Mapolsek adalah warga dan Polri yang bersatu,” tegas Nanang.
Tokoh masyarakat Wonokromo, Yulianto Sumali, menekankan pentingnya sinergi ini sebagai modal utama menjaga keamanan lingkungan.
“Kami akan terus mendukung kinerja Polri demi keamanan bersama,” ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Wonokromo, Kompol Hegy Renanta, mengaku sangat merasakan dampak positif dari keterlibatan warga.
“Sinergi ini sangat efektif. Situasi berhasil dikendalikan berkat kebersamaan," imbuhnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi