BLITAR - Budidaya kambing Boer asal Australia semakin diminati oleh warga Kabupaten Blitar. Selain tahan penyakit dan perawatannya relatif mudah, kambing jenis ini memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi dibandingkan kambing lokal.
Seperti yang dijalankan oleh Puji Sasmito, warga Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok. Sejak tiga tahun lalu, ia memilih mengembangkan budidaya kambing Boer.
"Salah satu alasannya karena belum banyak peternak yang membudidayakan. Selain itu, kambing Boer lebih tahan terhadap penyakit, perawatannya lebih mudah, dan memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Puji.
Awalnya, Puji hanya memulai dengan tiga ekor kambing. Seiring waktu, usahanya berkembang pesat. Kini, puluhan ekor kambing menghuni kandangnya, terdiri dari 17 indukan, beberapa pejantan, dan sisanya adalah anakan.
Baca Juga : Berburu Kuliner Laut di Pantai Serang Blitar
Untuk breeding atau pengembangbiakan, Puji melakukan persilangan antara pejantan Boer murni (ori) dengan betina hasil persilangan (crossing). Strategi ini dilakukan untuk mendapatkan anakan dengan harga yang lebih terjangkau di pasaran, namun tetap memiliki kualitas unggul.
"Untuk harga jual hasil persilangan, rata-rata usia empat bulan bisa laku dua juta lima ratus ribu hingga empat juta per ekor," ungkap Puji.
Ke depan, Puji berencana terus mengembangkan budidaya kambing asal Australia tersebut. Alasannya jelas: dari sisi bisnis, ternak kambing Boer jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan ternak kambing lokal. (Moch. Asrofi)
Editor : JTV Kediri




















