PROBOLINGGO - Tradisi unik mewarnai perayaan Idul Adha para santri Pondok Pesantren di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Pada Senin malam (9/6/2025), ratusan santri menggelar kegiatan Sate Lanjeng, yakni membakar sate kambing bersama sepanjang 50 meter.
Sekitar 2.000 tusuk sate dibakar di atas arang seberat 100 kilogram. Daging tersebut berasal dari tiga ekor kambing yang disembelih oleh pihak pondok. Sebanyak 500 santri antusias mengikuti tradisi ini.
Masing-masing santri mendapatkan lima hingga enam tusuk sate. Setelah proses pembakaran selesai, mereka duduk bersama dan menikmati sate dengan nasi yang diletakkan di atas daun pisang. Makan dilakukan tanpa sendok, dengan tangan kosong, dalam tradisi yang disebut Makan Polo’an.
Tradisi Sate Lanjeng dan Makan Polo’an digelar setiap tahun sebagai bentuk perayaan sederhana Idul Adha. Kegiatan ini mengajarkan nilai kesetaraan dan kebersamaan di antara para santri.
Baca Juga : PLN UP3 Kediri Kurban 5 Sapi dan 2 Kambing di Hari Raya Idul Adha 1446 H
“Tradisi ini dimaksudkan untuk memberi gambaran hidup sederhana dan tidak ada istilah si kaya dan si miskin, sehingga para santri bisa menikmati makanan tanpa ada pembeda,” terang salah satu pengasuh pondok.
Selain merayakan hari besar, kegiatan ini juga menjadi momen bagi para santri untuk mempererat tali silaturahmi dan menikmati waktu libur mereka bersama. (*)
Editor : M Fakhrurrozi