PROBOLINGGO - Kebahagiaan terpancar dari wajah Maimunah, seorang nenek asal Dusun Duren, Desa Pakuniran, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.
Nenek berusia 101 tahun ini akhirnya menunaikan ibadah haji. Cita-citanya berangkat ke tanah suci akhirnya terkabul pada musim haji tahun 2025 ini.
Nenek Maimunah yang tergabung di kloter 83 ini akan berangkat pada tanggal 25 Mei 2025. Prosesi pemberangkatan nenek Maimunah ini akan dilakukan bersamaan dengan Jemaah Calon Haji kloter 84 dan 85 asal Kabupaten Probolinggo.
Nenek Maimunah bisa berangkat haji berkat kekompakan dan kasih sayang tiga anaknya. Mereka urunan dan mendaftarkan sang ibu sejak tahun 2019 silam. Suprise dari ketiga anaknya ini membuat nenek Maimunah terharu.
"Saya tak menyangka ketiga anak saya yang saat ini telah berkeluarga sudah mendaftarkan saya berhaji," katanya dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di rumahnya, Rabu (7/5/2025).
Maimunah mengungkapkan bahwa sejak ditinggal suaminya meninggal dunia, ia membesarkan ketiga anaknya seorang diri. Ia berjualan nasi pecel dan soto di sebuah warung kecil.
Karena keterbatasan ekonomi, tak terbersit sedikit pun di benak Maimunah untuk bisa menunaikan ibadah haji. Baginya, bisa membesarkan ketiga anaknya sudah membuatnya puas.
“Saya tidak pernah menyangka bisa sampai ke Baitullah. Ini semua berkat anak-anak saya,” ungkapnya.
Menjelang keberangkatannya, Maimunah tetap semangat menjaga kesehatannya dengan melakukan olahraga ringan di sekitar rumah.
"Saya setiap pagi usai sholat Shubuh jalan-jalan disekitar rumah, agar tubuh tetap fit," tambahnya.
Kepala Desa Pakuniran, Ahmad Fauzi, membenarkan bahwa seluruh biaya keberangkatan haji Maimunah ditanggung penuh oleh ketiga anaknya. Ia menyebutkan, dua anak Maimunah bekerja di Madura, satu sebagai guru, dan satu lagi bekerja sebagai tukang bangunan.
“Ibu Maimunah adalah sosok inspiratif di desa kami. Perjuangan hidupnya luar biasa, dan sekarang bisa menunaikan ibadah haji berkat anak-anaknya yang berbakti,” ujar Fauzi.
Perjalanan Maimunah ke tanah suci bisa menjadi inspirasi bagi warga Pakuniran bahwa umur bukanlah penghalang untuk menjalankan ibadah, asalkan ada niat dan dukungan keluarga. (*)
Editor : M Fakhrurrozi