Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak cuaca ekstrem akan terjadi pada bulan November hingga Februari. Fenomena seperti hujan lebat, banjir, angin kencang, dan puting beliung dapat terjadi sewaktu-waktu. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri dengan baik guna meminimalkan dampak negatif dari bencana alam.
Tanda-Tanda Cuaca Buruk yang Harus Diwaspadai:
1. Langit Gelap dan Awan Tebal
Langit yang gelap dengan kehadiran awan cumulus sering menjadi tanda awal cuaca buruk. Awan cumulus terbentuk dari udara hangat yang naik dan mendingin hingga menyebabkan kondensasi. Awan ini bisa berkembang menjadi awan cumulonimbus yang mengandung uap air, es, dan muatan listrik. Kehadiran awan cumulonimbus biasanya menandakan hujan deras, petir, angin kencang, hingga badai.
Baca Juga : BMKG Prediksi Mayoritas Jawa Timur Cerah Berawan hingga Hujan Ringan Hari Ini
2. Angin Kencang
Angin kencang yang tiba-tiba muncul dapat menjadi tanda bahaya. Angin ini biasanya berasal dari awan cumulonimbus yang sangat aktif dan kuat. Fenomena ini sering kali diikuti oleh hujan lebat, petir, dan bahkan puting beliung.
3. Petir
Baca Juga : BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda 14 Wilayah Jawa Timur hingga 27 April
Petir muncul akibat perbedaan muatan listrik yang besar di dalam awan cumulonimbus atau antara awan dengan permukaan bumi. Fenomena ini sering kali menjadi awal dari hujan deras, angin kencang, atau badai.
Pentingnya Persiapan Dini
Selain memahami tanda-tanda cuaca buruk, persiapan dini sangat penting untuk menghadapi cuaca ekstrem dengan aman. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
Baca Juga : BMKG Prakirakan Sejumlah Wilayah Jawa Timur Berpotensi Hujan Deras Disertai Petir pada Awal Pekan
1. Pantau Peringatan Cuaca dari BMKG
BMKG secara rutin mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca buruk. Informasi ini sangat penting untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi. Pastikan untuk selalu memantau informasi ini melalui situs resmi, aplikasi, atau media sosial BMKG.
2. Periksa Kondisi Rumah dan Lingkungan
Baca Juga : BMKG Prakirakan 14 Daerah di Jatim Dilanda Hujan Lebat
Pastikan rumah dalam kondisi aman, seperti atap yang tidak bocor dan dinding yang kokoh. Selain itu, periksa saluran air dan sistem drainase di sekitar rumah agar tidak menyebabkan banjir. Langkah ini penting untuk melindungi diri dan keluarga dari dampak bencana.
3. Siapkan Peralatan Darurat
Persiapkan perlengkapan darurat seperti senter, baterai cadangan, obat-obatan, dan air minum. Selain itu, pastikan memiliki radio untuk menerima informasi atau peringatan cuaca secara langsung.
Baca Juga : Akhir Pekan, BMKG Prakirakan Mayoritas Jawa Timur Dilanda Hujan dengan Intensitas Beragam
4. Buat Rencana Evakuasi
Setiap keluarga sebaiknya memiliki rencana evakuasi yang jelas. Tentukan titik kumpul dan jalur evakuasi yang aman. Jika tinggal di daerah rawan banjir atau longsor, kenali jalur evakuasi terdekat dan pastikan keluarga memahami prosedurnya.
Dengan mempersiapkan diri secara matang, risiko dan dampak cuaca ekstrem dapat diminimalkan. Mari tingkatkan kewaspadaan dan kesadaran terhadap potensi bencana untuk melindungi diri, keluarga, dan lingkungan. (*)
Editor : Iwan Iwe