Sebuah tren menarik tengah muncul ditengah gaya hidup konsumerisme saat ini khsususnya di kalangan Gen Z, yaitu "Tren No-Buy". Tren ini pada dasarnya mengajak individu untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi yang tidak penting pada periode tertentu.
Tantangan ini semakin fenomenal seiring dengan kesadaran finansial yang semakin tinggi di kalangan generasi muda, bersamaan dengan tren gaya hidup minimalis dan keberlanjutan. Tantangan ini juga dianggap sebagai langkah kecil menuju kemandirian finansial, di tengah maraknya dorongan konsumsi lewat iklan digital dan influencer marketing.
Mengapa tren "No-Buy Challenge" menjadi populer?
Tren d "No-Buy Challenge" semakin populer di kalangan Gen Z sebagai upaya mengendalikan pengeluaran dan melatih kebiasaan belanja yang lebih bijak. Tantangan ini bukan lagi sebagai sebuah tantangan tetapi kebutuhan bagi Gen Z. Dimana tantangan ini mendorong individu untuk tidak membeli barang non-esensial atau barang yang tidak diperlukan dalam jangka waktu tertentu, demi menekan impulsive buying dan memperkuat tabungan.
Baca Juga : Fenomena Overthinking di Kalangan Gen Z dan Cara Mengelolanya
Sedangkan untuk memulai tantangan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
1. Memprioritaskan kebutuhan utama atau pokok, seperti makanan, tagihan, transportasi dan lain sebagainya.
2. Menahan diri dari pembelian barang-barang seperti pakaian baru, gadget, atau produk hiburan atau hentikan gaya hidup hedon.
Baca Juga : Fashion di Roblox: Gaya Avatar, Identitas Baru Gen Z
3. Mengatur pengeluaran dengan cara membuat daftar kebutuhan selama satu bulan atau dalam periode tertentu.
Cara ini diharapkan tidak hanya membantu menghemat uang, tetapi juga mengajarkan kesadaran konsumsi (mindful spending) di tengah meningkatnya tekanan biaya hidup. Sebenarnya, tantangan no-buy pada media sosial menjadi ajang berbagi tips hemat, daftar larangan belanja, dan alternatif hiburan gratis. Beberapa konten kreator bahkan mengemasnya dalam format vlog harian untuk menginspirasi audiens lain. Pada dasarnya tantangan no-buy juga efektif untuk membangun disiplin finansial jangka panjang. (Fadillah Putri Pri Utari)
Baca Juga : Gen Z Dominasi Pendaftaran Pernikahan Resmi di KUA Bangkalan
Editor : M Fakhrurrozi