Menu
Pencarian

Benarkah Konsumsi Protein Berlebihan Berdampak Buruk? Begini Penjelasannya

Khasan Rochmad - Rabu, 20 Agustus 2025 15:00
Benarkah Konsumsi Protein Berlebihan Berdampak Buruk? Begini Penjelasannya
ilustrasi makanan berprotein (Foto: Pexels)

Protein merupakan salah satu dari tiga makronutrisi yang penting untuk kesehatan tubuh. Bersama dengan lemak dan karbohidrat, protein menjadi komponen penting yang memberikan nutrisi bagi tubuh.

Terdapat beberapa jenis protein yang biasa dikonsumsi. Sebut saja seperti protein nabati dan hewani. Protein merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membangun massa otot, organ, hingga tulang.

Dewasa ini, banyak individu yang menerapkan diet sehat dengan mengonsumsi makanan tinggi protein. Ini disebabkan protein mampu merilis hormon dalam tubuh untuk memunculkan rasa kenyang lebih lama.

Meski tujuannya diet sehat, tak sedikit yang khawatir terhadap dampak dari mengonsumsi protein secara berlebihan. Lalu, apa sebenarnya dampaknya bagi kesehatan? Melansir Healthline, begini penjelasannya.

Baca Juga :   Viral! Diet Kopi Americano: Rahasia Langsing ala TikTok atau Hanya Mitos?

Fungsi protein pada tubuh dan kebutuhan harian individu

Setiap individu mempunyai kebutuhan protein tersendiri. Pada setiap rentang usia tertentu, terdapat jumlah protein harian yang dikonsumsi untuk membantu tubuh menjalankan fungsinya dengan optimal.

Protein mempunyai banyak manfaat jika dikonsumsi dengan porsi sesuai kebutuhan tubuh. Mulai dari menjaga berat badan, membangun dan mempertahankan massa otot, hingga menjaga kepadatan tulang.

Baca Juga :   Diet Sehat: Menu Makanan Defisit Kalori untuk Menurunkan Berat Badan

Secara umum, kebutuhan protein harian bisa dihitung berdasarkan berat badan. Rumus sederhananya untuk memenuhi protein harian individu aktif adalah 1,2–1,8 gram dikali per kg berat badan.

Namun, kebutuhan protein harian juga dapat ditentukan dengan seberapa aktifnya seseorang. Jika bertujuan untuk diet, maka biasanya akan membutuhkan protein yang lebih tinggi daripada secara umum.

Untuk individu dengan rentang usia 10–18 tahun, biasanya membutuhkan protein lebih tinggi antara 50–75 gram. Hal ini dikarenakan dalam fase pertumbuhan sehingga protein lebih banyak penting bagi tubuh.

Baca Juga :   Cara Nikmat Turunkan Berat Badan dengan Minuman Fermentasi

Sementara, pada usia dewasa antara 19–64 tahun, protein harian yang dibutuhkan berkisar 60–65 gram. Meski demikian, hal ini dikembalikan lagi kepada berat badan, jenis kelamin, aktivitas, dan tujuan yang ingin dicapai.

Benarkah konsumsi protein berlebihan berdampak buruk bagi kesehatan?

Konsumsi protein yang tinggi memunculkan efek samping terhadap kesehatan organ tubuh, terutama pada ginjal. Jika terus dilakukan, ginjal akan bekerja keras untuk menyingkirkan zat limbah metabolisme protein.

Jika mengonsumsi protein berlebihan dalam jangka waktu yang lama, maka dapat membuat berat badan naik atau meningkat. Ini disebabkan kelebihan protein akan disimpan sebagai lemak oleh tubuh.

Efek samping lain adalah konstipasi alias sembelit. Kondisi sulit buang air besar ini disebabkan karena kurangnya serat yang dikonsumsi. Maka dari itu, penting mengimbangi konsumsi protein dengan serat.

Selain itu, napas akan menjadi tidak sedap jika berlebihan mengonsumsi protein. Istilah ini dikenal dengan ketosis, yakni keadaan ketika zat keton dalam darah tinggi sehingga membuat zat kimia naik ke mulut.

Nah, dengan informasi mengenai kebutuhan protein harian, maka tidak disarankan mengonsumsinya secara berlebihan. Ada baiknya, kita memenuhi kebutuhan protein tersebut sesuai dengan porsi harian.

Mengatur pola makan yang seimbang menjadi hal yang penting agar tubuh mendapatkan manfaat secara optimal dari yang dikonsumsi. Selain itu, mencukupi kebutuhan minum air putih juga penting bagi tubuh.

Editor : Khasan Rochmad






Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.