PAMEKASAN - Pengurus Persatuan Kepala Desa (Perkasa) Kabupaten Pamekasan periode 2025–2030 resmi dilantik di Pendopo Ronggosukowati, Rabu (30/7/2025). Namun, prosesi pelantikan tersebut diwarnai ketidakhadiran puluhan kepala desa, termasuk seluruh kades dari Kecamatan Larangan yang kompak absen.
Dari total 178 kepala desa di Pamekasan, hanya sekitar 119 yang hadir dalam pelantikan. Sisanya absen dengan berbagai alasan.
Ketua Perkasa terpilih, H. Fahrianto, menegaskan bahwa Perkasa merupakan satu-satunya organisasi kepala desa di tingkat kabupaten. Ia menanggapi isu adanya dualisme organisasi antara Perkasa dan Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI).
“Di Pamekasan tidak ada dua organisasi, hanya ada Perkasa. PKDI itu seperti provinsi atau pusat. Jadi di kabupaten tetap dengan Perkasa, sedangkan untuk melanjutkan perjuangan ke tingkat lebih tinggi bisa lewat PKDI atau APDESI,” tegas Fahrianto usai pelantikan.
Fahrianto yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Ponjanan Timur itu menyebut, Perkasa sudah berdiri sejak 2005 dan menjadi wadah resmi konsolidasi kepala desa di Pamekasan.
“Saya sampaikan ke publik, tidak ada perpecahan. Di Pamekasan hanya ada Perkasa,” ujarnya.
Terkait banyaknya kepala desa yang absen, termasuk Ketua PKDI Kabupaten Pamekasan, Fahrianto menampik adanya konflik. Menurutnya, absensi disebabkan memang berhalangan dan kesibukan masing-masing.
“Ketua PKDI sudah pamit karena sedang umrah. Yang lain izin karena ada kegiatan lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman menyatakan bahwa keberadaan lebih dari satu organisasi kepala desa bukanlah persoalan besar. Ia berharap keduanya bisa bersinergi dan saling menguatkan.
“Saya sebagai bupati akan memayungi mereka. Yang penting tidak ada ketegangan dan bisa bersinergi. Justru diharapkan dapat saling melengkapi satu sama lain” tandasnya. (*/MH)
Editor : JTV Madura