SURABAYA - Penanganan varises kini semakin canggih. Selain metode injeksi dan operasi konvensional, kini operasi varises bisa menggunakan teknologi laser.
dr. Zul Aini, Sp.BTKV, Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular RS Royal Surabaya, menjelaskan bahwa operasi varises dengan teknologi laser menawarkan proses yang lebih praktis, efektif, dan masa pemulihan yang cepat.
"Operasi varises dengan laser ini hanya memakan waktu sekitar 1–2 jam. Yang lebih baik lagi, pasien bisa pulang keesokan harinya dan langsung beraktivitas seperti biasa,” ujarnya di Endovenous Ablation Center Rumah Sakit Royal Surabaya,.Kamis (8/5/2025).
Menurutnya, prosedur ini tidak hanya efektif, tapi juga terjangkau karena dapat ditanggung berbagai asuransi kesehatan, termasuk BPJS.
“Sampai saat ini, kami sudah menangani sekitar 50 pasien dengan metode laser dan radiofrekuensi, semuanya dengan hasil yang memuaskan,” tambahnya.
Varises merupakan pelebaran pembuluh darah vena yang disertai kerusakan katup vena. Kondisi ini bukan hanya persoalan estetika, tetapi juga dapat mengganggu aktivitas dan menurunkan kualitas hidup.
“Keluhan paling umum dari penderita varises adalah kaki mudah lelah, bengkak setelah berdiri lama, serta kram saat malam hari,” jelas dr. Zul.
Penanganan di RS Royal Surabaya difokuskan pada varises yang terjadi di kaki. Kelompok usia lanjut paling banyak terdampak, tetapi usia produktif juga rentan, terutama mereka yang bekerja dalam posisi berdiri lama.
dr. Isnaini, Sp.JP, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, menambahkan bahwa sebelum tindakan operasi dilakukan, pasien akan menjalani pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi pembuluh darah, termasuk ukuran diameter dan apakah ada kebocoran pada katup vena.
“Kalau terbukti ada pelebaran dan kebocoran, maka kami sarankan operasi laser. Setelah operasi, pembuluh darah yang bermasalah akan tertutup dan gejala varises bisa hilang,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa varises yang dibiarkan bisa menimbulkan komplikasi serius, salah satunya varicose ulcer atau luka menahun yang sulit sembuh. (*)
Editor : M Fakhrurrozi