JEDDAH - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan seluruh jemaah haji Indonesia untuk mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi, terutama menjelang puncak haji, wukuf di Arafah pada Kamis, 5 Juni 2025.
Jawa Pos melaporkan, peringatan ini disampaikan Menag usai menghadiri Grand Hajj Simposium ke-49 bersama Menteri Haji dan Menteri Kesehatan Arab Saudi di Jeddah, Minggu (1/6). Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan jemaah di tengah suhu ekstrem yang diperkirakan mencapai 50°C.
“Jemaah diimbau jangan banyak keluar dari hotel karena cuaca sangat panas. Bahkan kemarin saat salat Jumat, disarankan cukup di sekitar hotel saja,” ujar Nasaruddin.
Menjelang dan saat wukuf, jemaah diminta tetap berada di dalam tenda. Menag melarang aktivitas di luar tenda, termasuk berjalan ke Jabal Rahmah, karena sangat berisiko. Polisi Saudi akan mengawasi pergerakan jemaah dan melarang aktivitas di luar pada siang hari.
“Jangan memaksakan diri mengejar sunah berkali-kali umrah kalau itu menguras energi. Energi itu harus dijaga untuk puncak ibadah haji,” jelasnya.
Nasaruddin juga mengingatkan peran aktif para ketua rombongan, ketua kloter, dan petugas haji untuk membimbing jemaah agar menaati aturan Saudi, termasuk dalam pergerakan di Armuzna, penggunaan transportasi, dan jadwal lempar jumrah di Mina.
“Kepatuhan ini bukan hanya soal administratif, tapi soal keselamatan. Kita harus menjaga diri dan sesama agar ibadah haji berjalan aman,” ucapnya.
Isu kesehatan turut menjadi perhatian. Menteri Kesehatan Saudi disebut prihatin atas tingginya angka kematian jemaah, terutama dari Indonesia. Menag mengatakan, Indonesia telah meminta agar tim medis Indonesia dapat menangani kasus ringan langsung di klinik sektor.
“Kami tadi minta supaya diberikan kesempatan kepada kami untuk merawat di klinik kami. Jangan langsung dibawa ke rumah sakit. Banyak orang yang stres karena takut tidak ada pendampingan bahasa,” kata Nasaruddin.
Menag berharap pelaksanaan haji tahun ini menjadi bahan evaluasi bersama. Ia mendoakan seluruh jemaah selalu sehat dan mampu menyelesaikan rangkaian ibadah dengan khusyuk.
“Semoga semua jemaah kita selalu sehat, patuh pada arahan petugas, dan bisa menyelesaikan ibadah dengan tenang, khusyuk, serta menjadi haji yang mabrur,” tutupnya. (Dhimas Ginanjar)
Editor : A. Ramadhan