BLITAR - Ratusan guru di Kabupaten Blitar mengikuti lomba olahraga tradisional balap klompen atau terompah kayu. Kegiatan yang digelar pada Kamis siang ini sengaja diselenggarakan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional kepada masyarakat.

Para guru dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, itu terlihat antusias memainkan salah satu jenis permainan tradisional yang kini sudah mulai jarang dimainkan.

Kegiatan yang diikuti lebih dari seratus guru ini berlangsung meriah. Mereka beradu kecepatan dan keseimbangan di atas klompen kayu, sambil menjaga ritme langkah agar tetap seirama. Meski begitu, tak sedikit tim peserta yang terjatuh, namun tetap melanjutkan permainan dengan semangat tinggi. Aksi tersebut mengundang sorak tawa dan teriakan penonton yang menggema di arena lomba.

Keseruan lomba balap klompen yang menjadi salah satu agenda kegiatan memeriahkan Hari Guru ke-80 tersebut. Para peserta berharap permainan tradisional yang merupakan warisan budaya nenek moyang ini terus digalakkan di kalangan lembaga sekolah dan masyarakat agar aset kearifan lokal ini tetap lestari.

Baca Juga :   PGRI Trenggalek Tolak Rencana Guru Jadi "Tester" MBG

"Sangat seru dan menyenangkan, bisa mengingat kembali permainan zaman dulu," ujar Komsatul Karomah, salah satu peserta lomba.

Menurut Hadi Prayitno, Ketua PGRI Cabang Srengat, lomba tradisional ini selain menjadi ajang silaturahmi, juga mendidik dan mengajarkan nilai luhur.

"Permainan tradisional mengajarkan nilai-nilai kekompakan, kerjasama, komunikasi, dan sportivitas yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat," jelas Hadi.

Baca Juga :   Pelatihan Pembelajaran Mendalam Deep Learning Guru TK/KB

Hadi berharap perlombaan tradisional ini akan mendorong lebih banyak pihak untuk peduli terhadap pelestarian permainan tradisional, terutama di era teknologi yang semakin maju seperti saat ini. (Moch. Asrofi)