SURABAYA - Komunitas Peduly Surabaya menggelar acara workshop dengan bertajuk "Menemukan Ketenangan Membantu Generasi Muda Mengatasi Kecemasan", Sabtu (14/9/2024).
Workshop ini digelar bersama volunteer atau relawan komunitas dan adik-adik dari Pondok Yatim Piatu Darul Aitam berkolaborasi dengan Swayanaka Surabaya.
Dewasa ini, kecemasan marak di kalangan remaja dan anak muda. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi kecemasan.
Nur Diny Abadiah, seorang konsultan psikologi sekaligus pembicara dalam workshop ini, mengungkapkan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan remaja rentan mengalami kecemasan.
"Ketika kecemasan sudah mengganggu, jangan ragu untuk mencari solusi. Melepaskan emosi negatif adalah langkah awal yang baik," ujarnya.
Nur Diny juga berpesan bahwa penting untuk mencintai dan berdamai dengan diri sendiri. Menurutnya, tiap individu merupakan sosok yang berharga dan tidak boleh merasa kecil.
Dalam kesempatan yang sama, kegiatan ini juga diikuti dengan sesi Counseling Buddy yang merupakan konseling secara berkelompok.
Setiap peserta saling berbagi cerita, mendengarkan, dan memberikan dukungan. Sebelum sesi ini, peserta harus dapat memvalidasi perasaan diri sendiri dan tidak boleh menolak dengan hal tersebut.
Pada sesii ini, para volunteer membentuk kelompok kecil bersama adik-adik dari panti untuk saling bercerita dan mendengarkan satu sama lain.
Sesi ini dikemas menarik dengan memakai permainan kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan terbuka. Melalui hal tersebut, mereka diajak untuk mengeksplorasi perasaan dan pikiran.
Nandia selaku Project Officer Komunitas Peduly Surabaya mengungkapkan bahwa kegiatan ini mengajak adik-adik berusia remaja setingkat SMP dan SMA.
Ini bertujuan agar diskusi bisa sejalan dengan para volunteer yang usianya sebaya sehingga memudahkan untuk memahami satu sama lain.
"Senang melihat masing masing kelompok menikmati sesi konseling. Ada adik-adik dan temen-temen volunteer yang belum bisa menceritakan keluh kesah mereka, harapannya dengan konseling kelompok tadi yang bertemu dengan orang baru, tidak akan ada hujatan terhadap cerita yang selama ini mereka pendam," ujarnya.
"Dari hal itu, harapannya mereka bisa lebih lega dan lebih bisa mengetahui cara mengatasi kecemasannya sehingga harapan ke depannya bisa membantu teman-teman untuk menjaga kesehatan mental," imbuhnya.
Tiara, salah satu volunteer Komunitas Peduly Surabaya merasa senang bisa bertukar pikiran, saling menyemangati, dan berbagi pengalaman dengan yang lain.
Senada dengan hal tersebut, Eni, salah satu adik Pondok Yatim Piatu Darul Aitam, juga merasa senang bisa mengikuti kegiatan ini.
"Senang karena menambah pengalaman. Acaranya seru bisa saling cerita dan nguatin," ucapnya.
Editor : Khasan Rochmad