SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi ambruknya musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Selasa (30/9/2025).
Dalam kunjungannya, Khofifah menegaskan bahwa seluruh tim penyelamat masih terus bekerja dengan hati-hati.
“Sejak tadi malam tim Basarnas bersama TRC sudah bergerak di lokasi. Pagi ini datang lagi tim yang lebih detail melakukan identifikasi kemungkinan masih ada korban yang tertimbun. Evakuasi tetap berjalan, hanya memang tidak bisa tergesa-gesa karena dikhawatirkan bongkahan bangunan yang besar bisa menimpa korban yang masih berada di bawah reruntuhan,” ujar Khofifah.
Khofifah mengungkapkan tiga santri meninggal dunia.
Baca Juga : PKB Jatim Siapkan Donasi Untuk Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
“Tadi malam satu korban meninggal, pagi ini bertambah dua. Kita semua berduka, semoga mereka mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan,” katanya.
Khofifah juga mengisahkan bahwa keluarga korban tidak sanggup makan sebelum anaknya ditemukan.
“Saya jelaskan langsung kepada mereka, evakuasi memang terlihat lambat karena kita harus berhati-hati. Kalau langsung diambil dengan alat berat, justru berisiko bongkahan menimpa korban di bawahnya,” jelasnya.
Baca Juga : Pemprov Buka Crisis Center, 27 Korban Musala Ponpes Al Khoziny Jalani Rawat Inap
Menurut Khofifah, beberapa korban sempat terdeteksi masih bisa berkomunikasi dan mendapat tambahan oksigen serta air, namun kemudian nyawanya tak tertolong.
“Golden time memang penting, tapi tidak semua bisa terdeteksi. Ada yang terkena benda berat, ada yang terhimpit bangunan. Inilah yang menjadi tantangan di lapangan,” tambahnya.
Gubernur juga memastikan bahwa seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung pemerintah. Korban yang dirawat di rumah sakit non-RSUD ditanggung Pemprov, sedangkan yang dirawat di RSUD Sidoarjo ditanggung Pemkab Sidoarjo.
Baca Juga : Khofifah Pastikan Pemprov Jatim Tanggung Biaya Korban di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo
Selain itu, Pemprov bersama Pemkab Sidoarjo juga sudah menyiapkan dapur umum untuk melayani santri yang masih ada di pesantren, keluarga korban, serta relawan.
“Kami ingin memastikan kebutuhan dasar mereka tetap terpenuhi,” tegasnya.
Terkait penggunaan alat berat, Khofifah menegaskan akan difungsikan setelah kondisi memungkinkan.
Baca Juga : Polda Jatim Bantu Evakuasi Korban Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny
“Kalau sekarang belum tepat, tapi alat berat tetap kami siagakan. Begitu aman, akan langsung digunakan,” pungkasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi