BANGKALAN - Jenazah Maulana Alfan Ibrahimavic (14), santri yang meninggal akibat ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, dimakamkan di tanah kelahiran orang tuanya di Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Bangkalan, Selasa (30/9/2025) dini hari.
Sekitar pukul 00.15 WIB, jenazah tiba di kampung halaman dengan ambulans yang dikawal mobil patroli Polsek Blega. Sebelumnya, almarhum dimandikan dan disalatkan di rumah orang tuanya di Pabean Cantikan, Surabaya, sebelum dibawa ke Bangkalan.
Tangis keluarga, sanak saudara, dan tetangga pecah saat jenazah diturunkan dari ambulans untuk disalatkan kembali sebelum dimakamkan di pemakaman desa setempat. Kapolsek Blega AKP Syamsuri membenarkan kedatangan jenazah pada Selasa dini hari.
Satu santri yang menjadi korban meninggal dunia akibat ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, akhirnya dimakamkan di tanah kelahiran orang tuanya di Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Bangkalan, Selasa (30/9/2025) din hari.
Jenazah Maulana Alfan Ibrahimavic (14) tiba di kampung halamannya, Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Bangkalan, sekitar pukul 00:15 WIB dengan diantar ambulance dan dikawal mobil patroli Polsek Blega.
Sebelumnya, jenazah dimandikan dan disholatkan terlebih dahulu di rumah orang tuanya yang berada di kawasan Pabean Cantikan, Surabaya, Putra kedua pasangan Risal Maulana dan Siti Wardah itu kemudian dibawa ke Bangkalan untuk dimakamkan di tanah asal keluarganya.
Isak tangis keluarga, sanak saudara, dan tetangga pecah saat jenazah diturunkan dari ambulance untuk disholatkan kembali sebelum dimakamkan di pemakaman desa setempat. Kapolsek Blega, AKP Syamsuri, membenarkan kedatangan jenazah korban pada Selasa dini hari.
Sementara itu, salah satu santri yang selamat dari tragedi tersebut diketahui merupakan putra kedua ketua PCNU Kabupaten Bangkalan KH. Makki Nasir. Saat kejadian, ia tengah mengambil wudhu dan hendak masuk ke musholla, namun tiba-tiba ambruk.
KH. Makki Nasir menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas tragedi ini. Ia juga berdoa agar para santri yang masih terjebak dapat segera ditemukan dan dalam keadaan selamat. (Ni Luh Ayu Anggraeni)
Editor : M Fakhrurrozi