SURABAYA - Spanduk dukungan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak mulai bermunculan jelang aksi demo 3 September.

Dari pantauan portaljtv.com, spanduk terlihat di bundaran Waru, Gayungsari, TL Jemursari, Walikota Mustajab, area Bambu Runcing Jalan Raya Darmo dan sekitar Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Spanduk bertuliskan penolakan terhadap ancaman pemakzulan terhadap Khofifah- Emil oleh elemen masyarakat yang mengatasnamakan Rakyat Jawa Timur Menggugat.

Diantaranya Jangan Ganggu Khofifah-Emil, Dukung Sampai akhir Jabatan,Rakyat Jawa Timur Tolak Pemakzulan Khofifah-Emil, Dibawah Khofifah-Emil, Jawa Timur Sejahtera, Jawa Timur Makmur Bersama Khofifah-Emi, Rakyat Jawa Timur Satu Barisan Dukung Khofifah- Emil Sampai Tuntas, Jangan Ganggu Khofifah-Emil, Rakyat Jawa Timur Siap Gerak.

Baca Juga :   Jaringan Kiai Santri Jatim Sebut Aksi 3 September Melecehkan Islam dan Indonesia

Menurut Widiantoro,dari barisan akar rumput Jawa Timur mengatakan pihaknya mengecam akan upaya pemakzulan terhadap Khofifah-Emil.

"Kalau niatnya mau ganggu Jawa Timur, kami akan lawan habis-habisan," tegasnya, Kamis 28/8/2025).

Menurutnya apapun isu yang diusung oleh pihak-pihak yang akan memakzulkan Khofifah-Emil adalah isu hoax dan bikin masyarakat resah.

Baca Juga :   Ketua BAHU NasDem: Cak Sholeh Berpotensi Langgar Kode Etik Advokat

"Jangan dibodohi rakyat dengan isu hoax dengan kepentingan sesaat," tandasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya M Sholeh mendirikan posko ‘Jawa Timur Menggugat’ di depan Gedung Negara Grahadi. Posko ini untuk menggalang bantuan seperti makanan, minuman dan uang untuk aksi demo 3 September 2025.

Baca Juga :   Eks Aktivis PRD: Gubernur Khofifah Lahir dari Proses Demokrasi yang Sah

Agenda demo ini untuk menurunkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa karena diduga terlibat korupsi dana hibah Jatim Triliunan rupiah.

Selain itu, Gubernur Khofifah tidak melakukan penghapusan tunggakan pajak kendaraan bermotor seperti Provinsi Jawa Barat. Sementara alasan terakhir adalah Gubernur Khofifah dianggap membiarkan pungli di SMA/SMK negeri di Jatim. (*)