MAKKAH - Hari ini, Kamis (5/6), ratusan ribu jemaah haji Indonesia bersiap menjalani puncak ibadah haji, wukuf di Arafah. Dalam fase pergerakan jemaah menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Indonesia mendapat keistimewaan dari Pemerintah Arab Saudi: menjadi satu-satunya negara yang diizinkan menempatkan ambulans sendiri di kawasan suci tersebut.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan langsung informasi itu dalam konferensi pers di Makkah, Rabu (4/6). Menurutnya, pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan ketat soal layanan kesehatan selama puncak haji, namun Indonesia mendapat dispensasi khusus.
“Tidak boleh ada ambulans yang masuk di area perkemahan seperti di Arafah dan Mina. Semuanya itu adalah ambulans Saudi Arabia. Ambulans kita nggak bisa masuk,” kata Nasaruddin.
Baca Juga : Indonesia Jadi Satu-Satunya Negara yang Boleh Tempatkan Ambulans di Arafah, Muzdalifah, dan Mina
“Tapi setelah kita lobi dan memperlihatkan kenyataan, satu-satunya negara yang bisa masukkan ambulansnya hanya Indonesia. Dan itu pun juga, jangan bergerombol ambulans itu, tapi dibagi-bagi kepada beberapa perkemahan,” imbuhnya.
Ambulans Indonesia akan ditempatkan secara tersebar dan strategis di beberapa titik, untuk mempercepat penanganan kondisi darurat. Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya mitigasi kesehatan, terutama bagi jemaah lanjut usia, disabilitas, dan risiko tinggi.
Baca Juga : KKHI Madinah Siap Layani Jemaah Haji Indonesia 24 Jam, Fasilitas Lengkap dan Bebas Biaya
Selain itu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) juga kembali diizinkan menjalankan fungsinya secara penuh, termasuk melakukan tindakan medis ringan di perkemahan.
“Terima kasih juga atas diizinkannya kita untuk menggunakan klinik kembali seperti biasa untuk mengoperasi. Dan terima kasih juga diberi kesempatan untuk menggunakan pengobatan-pengobatan operasi sederhana di perkemahan-perkemahan, yang hal ini susah kita temukan di jemaah haji yang lain,” ujar Nasaruddin.
Keputusan ini menunjukkan kepercayaan tinggi Pemerintah Arab Saudi terhadap kesiapan dan komitmen Indonesia dalam melindungi jemaahnya. Dengan suhu di Armuzna yang diperkirakan bisa melebihi 50 derajat Celsius, kehadiran ambulans di lokasi krusial bisa menjadi penyelamat nyawa.
Baca Juga : Ini Tips Kesehatan Tim KKHI untuk Jemaah Haji Agar Prima di Tanah Suci
Petugas kesehatan Indonesia dari KKHI akan bergerak cepat mengikuti protokol, dengan dukungan ambulans yang kini resmi diperbolehkan siaga di jantung Armuzna.
“Kami ingin menghindari semacam penipuan dan sebagainya, seluruh aparat kami (yang bertugas). Kami juga sangat berterima kasih kepada TNI dan Polri atas bantuannya kepada kami,” tambah Nasaruddin.
Keistimewaan ini tak hanya menyangkut aspek teknis layanan, tapi juga simbol keseriusan Indonesia dalam menjaga keselamatan jemaah hingga puncak ibadah. (Dhimas Ginanjar)
Baca Juga : Khofifah Beri Motivasi Jemaah Sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Mekkah
Editor : A. Ramadhan