JAKARTA - Kementerian Pertanian bersama dengan Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) secara resmi melakukan kick off pelaksanaan Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP). Peresmian ini dilakukan bersama 7 provinsi dan 13 kabupaten di Indonesia dengan total anggaran sebesar Rp 1,7 triliun.
Direktur Jenderal Hortikultura sekaligus Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan HDDAP diproyeksikan mampu menjawab berbagai tantangan hortikultura nasional. HDDAP didesain sedemikian rupa dengan pendekatan terpadu dan komprehensif dari hulu ke hilir, mencakup areal lahan seluas 10 ribu hektare di 13 Kabupaten pada 7 provinsi. HDDAP digadang mampu mengungkit dan mengakselerasi pengembangan hortikultura nasional menjadi lebih maju dan mendunia.
Prihasto menyampaikan HDDAP bertujuan mengkonsolidasikan 10 ribu hektare lahan kering dan petani hortikultura secara berkelanjutan dalam wadah Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) di 13 Kabupaten untuk menghasilkan produk hortikultura berkualitas sesuai kebutuhan domestik, industri dan ekspor. Kegiatan ini juga seiring program Presiden terpilih yakni makan siang gratis yang perlu menghasilkan produksi hortikultura berkualitas.
Prihasto memaparkan total anggaran untuk program ini sebesar Rp 1,7 triliun akan berlangsung selama 5 tahun berjalan untuk 10 ribu lahan di 13 Kabupaten itu yakni Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Sumedan, Batang, Wonosobo, Sumenep, Gresik, Lumajang, Buleleng, Enrekang, Gowa dan Ende. Dan akan digunakan untuk pengembangan cabai, bawang merah, mangga, durian, manggis, jeruk, sayuran daun, tanaman obat dan aneka buah lainnya.
Baca Juga : Domba Kontes Piala Bupati
Penentuan lokasi di 13 Kabupaten tersebut telah melalui serangkaian proses perencanaan panjang melalui Feasibility Study (FS) serta Survei Investigasi dan Desain (SID) dari total usulan 514 kabupaten.
Prihasto menambahkan kegiatan HDDAP akan dilaksanakan pada tahun 2024 hingga 2028. Diharapkan akan menghasilkan dampak ekonomi yang luar biasa bagi petani hortikultura, karena petani mendapatkan nilai tambah di antararnya aspek modernisasi pertanian, mendorong kerja sama petani dengan sektor swasta, mendorong permintaan pasar serta meningkatkan kapasitas kelompok tani yang berorientasi pada pelayanan bisnis.
Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) total anggaran sebesar Rp 1,7 triliun akan berlangsung selama 5 tahun berjalan untuk 10 ribu lahan di 13 Kabupaten yaitu :
Baca Juga : Ratusan Penari Tradisional Meriahkan Hari Tari Dunia di Lereng Semeru
Pakpak Bharat
Dairi
Baca Juga : Guru Honorer di Lumajang Pamer Alat Kelamin ke Siswa Via Video Call
Karo
Sumedang
Batang
Baca Juga : Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1.000 Meter, Warga Diminta Waspada
Wonosobo
Sumenep
Gresik
Baca Juga : Kepergok Curi Kambing, Pria di Lumajang Diamuk Massa dan Motornya Dibakar
Lumajang
Buleleng
Enrekang
Gowa
Ende
Lahan untuk pengembangan cabai, bawang merah, mangga, durian, manggis, jeruk, sayuran daun, tanaman obat aneka buah lainnya.
Editor : Ferry Maulina