BANGKALAN - Menjelang aksi massa di Bangkalan, Senin (1/9/2025), Dzurriyah Bani Kholil mengingatkan para peserta aksi agar menyampaikan aspirasi secara santun tanpa melakukan tindakan anarkis. Mereka menegaskan bahwa aspirasi tetap bisa disuarakan tanpa merugikan masyarakat maupun merusak fasilitas umum.
“Silakan menyampaikan aspirasi, tapi lakukan dengan cara yang baik. Jangan sampai ada tindakan anarkis atau merusak fasilitas umum apalagi situs-situs sejarah atau budaya,” ujar KH. Imam Buchori, Pengasuh Ponpes Ibnu Kholil Bangkalan.
Sehari sebelumnya, Forkopimda Bangkalan bersama para kiai, pengasuh pondok pesantren, dan masyarakat menggelar doa bersama di Masjid Syaikhona Kholil. Doa tersebut dipanjatkan agar situasi nasional tetap kondusif pasca kerusuhan di beberapa daerah pada 29–30 Agustus 2025, sekaligus agar aksi di Bangkalan berjalan aman.
Baca Juga : 283 Kasus Campak di Bangkalan, 17 Balita Masih Dirawat
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim juga menegaskan pentingnya kebersamaan semua pihak. “Dengan sinergi ulama dan kiai sepuh, kami berharap suasana Bangkalan tetap sejuk tanpa gejolak yang merugikan masyarakat,” katanya.
Hal senada disampaikan Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono yang memastikan jajarannya siap melakukan pengamanan sesuai prosedur. “Kami akan melaksanakan pengamanan sesuai SOP. Harapan kami, aspirasi masyarakat bisa disampaikan dengan damai sehingga kondisi tetap kondusif,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat menghindari titik aksi untuk sementara waktu. “Jika lokasi yang dituju berada di area demonstrasi, sebaiknya ditunda dulu demi keamanan,” imbuhnya. (Moch Sahid/Fadillah Putri)
Baca Juga : Siswa SMK 2 Bangkalan Meninggal Dunia Terlindas Truk
Editor : M Fakhrurrozi