LUMAJANG - Sebanyak 94 siswa SD Negeri Supiturang 2 terpaksa menumpang belajar di SD Negeri Supit Urang 1 setelah bangunan sekolah mereka habis diterjang material erupsi Semeru pada Rabu, 19 November lalu. Senin pagi, para siswa mengikuti pembelajaran tanpa seragam dan tanpa perlengkapan sekolah lantaran seluruh barang mereka hilang tertimbun material erupsi.

Mereka tetap terlihat semangat mengikuti pelajaran meski datang dengan pakaian seadanya. Banyak dari mereka kehilangan seluruh perlengkapan belajar karena tidak sempat menyelamatkannya saat erupsi terjadi. Dari total 94 siswa, tercatat 31 di antaranya kehilangan rumah.Tempat tinggal mereka rusak dan tertutup material erupsi.

Meski sedih kehilangan sekolah dan barang-barang pribadi, para siswa tetap bersyukur bisa selamat dan berharap dapat kembali beraktivitas normal. Mereka juga berharap bencana erupsi tidak kembali terjadi.

“Rumah saya tertutup lava, semua pakaian habis dibawa banjir. Harapan saya semoga ini terjadi sekali saja dan tidak terulang lagi. Saya sangat sedih sekolah saya sudah tidak ada. Di sini ada yang saya kenal dan ada yang tidak, saya juga malu karena baju saya berbeda. Saya berharap banyak teman yang suka sama saya dan tidak membuli saya," ungkap Abdul Aziz Afnan, salah satu korban erupsi.

Baca Juga :   Ratusan Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru

Guru SDN Supit Urang 2, Haryono, memahami betul perasaan itu. Ia memastikan seluruh siswa sementara digabung di SDN Supit Urang 1 sesuai instruksi koordinator wilayah.

"Ada 94 siswa dari kelas 1 sampai 6. Untuk sementara kami gabungkan karena ruang kelas SDN Supit Urang 1 masih mencukupi. Kami tidak mewajibkan seragam karena mereka meninggalkan rumah hanya dengan pakaian yang melekat di badan," jelasnya.

Pihak sekolah juga berharap adanya bantuan seragam serta perlengkapan belajar bagi para penyintas erupsi agar proses pendidikan dapat kembali berjalan dengan layak. (Fadillah Putri)

Baca Juga :   Jalan Ambrol, Warga Satu Dusun di Gunung Semeru Terisolasi