SURABAYA - Kemendikti Saintek menggelar bimtek ‘Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Program Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak : Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Auditorium Graha Wiyata Untag Surabaya, Selasa (3/6/2025).
Kegiatan yang bekerjasama dengan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini diikuti 382 BEM dari 79 PTN/PTS di Jawa Timur.
Ketua LLDikti Wilayah VII Prof Diyah Sawitri mengatakan, Bimtek bertujuan untuk membangun wilayah tertinggal, daerah kemiskinan ekstrem, dan kawasan rawan bencana melalui penerapan teknologi hasil riset kampus. Karena itu pihaknya menjadi jembatan antara perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
"Tidak hanya menyentuh sisi sosial, tetapi mendorong swasembada pangan dan energi, pengentasan kemiskinan, hingga hilirisasi riset. Ini kolaborasi luar biasa yang berdampak nyata bagi masyarakat dan negara," kata Prof Diyah di Untag Surabaya.
Baca Juga : BEMSI Geruduk Polrestabes Surabaya Desak Rekannya Dibebaskan
Sementara itu, Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho mengatakan, program dari Kemendikti Saintek ini dapat menginspirasi mahasiswa dan dosen dalam menjalankan pengabdian ke masyarakat. Tentunya secara nyata dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
"Program ini akan dikonversikan ke dalam nilai Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tahun ini kami memiliki 1.800 mahasiswa KKN dan dengan program ini, kontribusi mereka akan lebih bermakna," katanya.
Selain melalui bimtek, peserta juga menjalani sesi coaching dari Untag. Hal ini untuk memastikan kualitas proposal agar sesuai dengan persyaratan.
"Nanti proposal yang diajukan bisa memenuhi syarat pendanaan dari Kemendikti Saintek," ujarnya.
Adanya kegiatan ini juga dinilai sebagai upaya BEM agar lebih aktif. Khususnya pada program pembangunan berbasis inovasi dan pemberdayaan masyarakat.
"Ini upaya meningkatkan peran mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat melalui riset dan inovasi yang tepat guna, terutama di wilayah yang masih menghadapi tantangan pembangunan," pungkasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi