NGANJUK - Puluhan rumah di Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 cm tadi Jum'at malam.
Banjir ini diduga disebabkan oleh tersumbatnya drainase akibat proyek pembangunan pabrik kaos kaki di desa tersebut.
Sekitar 60 rumah di dua gang Desa Mlorah terdampak banjir yang diakibatkan oleh hujan deras selama satu jam, yang kemudian diperparah oleh tersumbatnya saluran pembuangan air.
Banjir ini merupakan kejadian pertama sejak dimulainya pemadatan tanah untuk pembangunan pabrik, di mana sebelumnya wilayah ini tidak pernah mengalami banjir.
Ketua RW setempat, Pardi, menjelaskan bahwa tersumbatnya drainase disebabkan oleh gorong-gorong proyek pabrik yang terlalu kecil.
"Dugaan kami, banjir ini terjadi karena gorong-gorong proyek tidak memadai, dan saluran pembuangan dari desa utara ke selatan terganggu oleh sungai irigasi yang kini sudah dibeli oleh pihak pabrik," kata Pardi.
Pardi berharap pihak pabrik segera memperbaiki drainase dengan memperlebar gorong-gorong dari ukuran 60 cm ke target 2 meter agar mampu menampung aliran air dan mencegah banjir.
Selain rumah warga, banjir juga menggenangi halaman sekolah setempat, yang menambah dampak dari permasalahan ini.
Warga berharap agar pembangunan saluran pembuangan yang lebih memadai dapat segera terealisasi untuk mencegah banjir berulang di musim hujan. (Achmad Syarwani/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe