KEDIRI - Sebanyak 107 santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, mengikuti pelatihan konstruksi yang difasilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para santri yang selama ini turut serta dalam pembangunan gedung-gedung di lingkungan pesantren.
Dalam pelatihan yang digelar di kompleks pesantren, para santri terlihat memperhatikan setiap arahan dari instruktur, khususnya dalam sesi pembuatan besi begel. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan langsung dari ahlinya kepada para santri.
"Pelatihan konstruksi ini merupakan tindak lanjut dari janji Kementerian Pekerjaan Umum usai tragedi runtuhnya gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang menewaskan 67 santri. Pemerintah berharap dengan adanya pelatihan tersebut, dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujar K.H. Abdul Muid Shohib, Pengasuh Ponpes Lirboyo.
Pelatihan yang diikuti seluruh santri lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ini terbagi dalam dua modul. Untuk pelatihan konstruksi pertukangan akan berlangsung selama 10 hari, sedangkan pelatihan keselamatan kerja diberikan selama 5 hari.
Baca Juga : Dirjen Cipta Karya Kementrian PU Pantau Pembangunan Pondok Pesantren Lirboyo
Sebagai pengakuan kompetensi, para peserta yang menyelesaikan pelatihan akan mendapatkan sertifikat tukang bangunan gedung jenjang 2 secara resmi dari Kementerian PU. Sertifikasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keahlian tetapi juga membuka peluang kerja di sektor konstruksi bagi para santri. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri



















