PACITAN - Suasana berbeda tampak di depan Stadion Pacitan pada Senin (28/7/2025) pagi. Sebuah kegiatan kolaboratif bertajuk “Kolaborasi dalam Aksi, Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat Pacitan” digelar dengan melibatkan berbagai pihak. Kejaksaan Negeri Pacitan menggandeng PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Pacitan, dan warga binaan untuk melakukan aksi sosial pengecatan stadion, sekaligus pelaksanaan program CSR dari PLTU Pacitan untuk pembangunan Sekolah Rakyat tahap kedua.
Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan, Eri Yudianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata peran kejaksaan dalam fungsi kolaborasi dan pembinaan terhadap warga binaan, sekaligus membuktikan bahwa mereka juga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan bukan hanya objek pembinaan, tetapi juga subjek yang punya kontribusi. Melalui kegiatan seperti ini, mereka bisa merasa dihargai dan diakui, sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial. Ini juga bagian dari program restorative justice yang kami dorong,” ujar Eri Yudianto.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pembangunan daerah.
Baca Juga : Pelebaran Jalan Arjosari–Purwantoro Capai 32 Kilometer Tahun Ini, Sisanya Butuh Rp75 Miliar
“Pertama, saya menyampaikan terima kasih atas kolaborasi Kejaksaan Negeri Pacitan dan PLTU yang telah memberikan CSR-nya untuk persiapan pembangunan Sekolah Rakyat, dan seluruh pihak yang telah berkenan bersama-sama mengadakan aksi ini. Terutama kepada para warga binaan, terima kasih juga. Kita semua akan berkontribusi untuk membuat Stadion Pacitan menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Bupati.
Bupati Aji juga menjelaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat tahap kedua kini sedang dalam proses pengurukan. Tanahnya ditinggikan hingga lebih dari satu meter, yang akan didukung oleh pemanfaatan limbah FABA dari PLTU.
“Harapannya, setelah ini dilanjutkan oleh Kementerian PU dan Kementerian Sosial agar tahap kedua bisa berjalan baik. Nantinya seluruh kegiatan dari tahap pertama akan dipindah ke lokasi ini,” jelasnya.
Baca Juga : Banyak Petani Gagal Panen, Harga Bawang Merah di Pacitan Meroket
Bupati menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat ini rampung pada tahun 2026. Lokasi yang dipilih dinilai strategis karena berada di kawasan terintegrasi dengan fasilitas olahraga seperti stadion dan GOR, yang diharapkan dapat menunjang semangat dan prestasi para siswa.
Sementara itu, Senior Manajer PLN Nusantara Power UP Pacitan, Munif, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh pembangunan Sekolah Rakyat melalui program “FABA Berdaya untuk Masyarakat”. Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), limbah sisa pembakaran batu bara, diolah menjadi material pendukung pembangunan.
“Hari ini kami sudah menyerahkan sekitar 17.000 ton FABA dari total kebutuhan 41.000 ton. Harapannya dalam sebulan ke depan proses penyiapan lahan bisa selesai,” ungkap Munif.
Baca Juga : Ajang Pidera Musica 2025, Pacitan Tanam Bibit Bintang Masa Depan
Lahan yang digunakan untuk Sekolah Rakyat ini mencapai sekitar lima hektare. Munif menegaskan bahwa PLN NP UP Pacitan berkomitmen untuk terus mendukung tahapan pembangunan, baik dalam penyiapan, pelaksanaan, hingga keberlanjutan program pendidikan ini.
“Intinya kami ingin membantu pemerintah Kabupaten Pacitan menyiapkan generasi yang lebih baik. Dengan bersinergi, kami yakin tujuan besar ini bisa tercapai,” pungkasnya. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan