MADINAH - Masalah distribusi kartu Nusuk belum sepenuhnya tuntas dan masih menjadi fokus utama yang harus diselesaikan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Jawa Pos melaporkan, hingga kini, sebanyak 35 ribu jemaah haji Indonesia belum menerima kartu Nusuk.
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Muhammad Hanafi, menyebut kartu Nusuk berfungsi seperti paspor perhajian. Kartu ini penting untuk mengakses berbagai layanan selama ibadah haji. Tanpa kartu ini, jemaah bisa menghadapi kendala administratif, termasuk tidak bisa masuk ke wilayah Makkah atau Masjidil Haram.
Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji memberi batas waktu 48 jam bagi syarikah dan PPIH untuk menyelesaikan distribusi.
“Kami diberi waktu 48 jam, bukan hanya kita tapi juga syarikah diberi waktu untuk menuntaskan 35 ribu kartu Nusuk yang belum,” ujar Muchlis di Kantor Daker Madinah, Rabu (14/5) malam.
Baca Juga : Pembagian Terkendala, Jemaah Tanpa Kartu Nusuk Dijamin Bisa Masuk Makkah dan Masjidil Haram
Ia mengatakan, distribusi kartu sudah menunjukkan kemajuan sejak tim khusus dibentuk. Namun, jumlah jemaah yang mencapai 203.320 orang membuat proses ini tidak mudah.
“Syarikah itu merasa terbantu dengan keberadaan tim distribusi Nusuk kita di Madinah. Karena selama ini memang mereka kesulitan menjumpai jemaahnya, apalagi banyak yang sibuk ibadah arba’in atau sedang istirahat di hotel,” tambahnya.
Baca Juga : Bus Shalawat 24 Jam Permudah Mobilitas Jemaah Haji Indonesia di Makkah
Ia juga menyoroti perubahan sistem layanan haji tahun ini. Jika sebelumnya berbasis kloter, kini layanan seperti pemondokan, transportasi, dan konsumsi diserahkan kepada syarikah yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi. Kartu Nusuk menjadi bagian dari sistem digital tersebut.
“Kartu Nusuk ini menjadi simbol digitalisasi dan transformasi sistem haji. Semua proses layanan, dari visa, pemondokan, transportasi, hingga konsumsi, sekarang berbasis e-Haj. Dari sistem itulah kartu Nusuk diterbitkan,” ungkapnya.
Dengan waktu wukuf tinggal 21 hari, Muchlis menekankan pentingnya percepatan distribusi kartu. Saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), kartu Nusuk wajib dibawa jemaah.
Baca Juga : 6.252 Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Makkah Hari Ini, Miqat di Bir Ali dan Lanjut Umrah
“Kartu Nusuk itu seperti nyawa kedua jamaah. Karena menunjukkan bahwa dia resmi berhaji, dijamin oleh syarikah, dan berhak mendapat seluruh layanan,” tegasnya.
Ia berharap semua pihak, termasuk syarikah dan petugas kloter, bekerja sama agar proses distribusi rampung tepat waktu.
“Jangan sampai karena kelalaian administratif, ibadah jemaah kita jadi terganggu. Kita kejar 48 jam ini, demi kelancaran seluruh tahapan ibadah mereka,” pungkas Muchlis. (Dhimas Ginanjar)
Baca Juga : Jemaah Haji Tiba di Makkah, Disambut Meriah Saat Memasuki Hotel
Editor : A. Ramadhan