PAMEKASAN - Pamekasan baru-baru ini, dunia maya digemparkan oleh unggahan akun Facebook bernama Kurzawa, milik seorang warga Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Unggahan tersebut berisi pernyataan yang diduga menghina Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman. Setelah mendapat respon keras dari warganet, pemilik akun tersebut akhirnya menyampaikan permintaan maaf dan mengakui kekhilafannya.
Ia juga menyadari bahwa pernyataannya terhadap Bupati Pamekasan tersebut kasar dan tidak pantas. Akun Facebook "Kurzawa" yang menjadi viral ini ternyata dikelola oleh Kurdi, seorang pemuda berusia 25 tahun asal Desa Tlambah, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, Madura.
Berdasarkan penelusuran penulusana Portal JTV, unggahan yang menimbulkan kehebohan itu dipublikasikan pada Selasa, 10 Juni 2025. Namun, tak lama kemudian, unggahan itu dihapus oleh Kurdi. Meski sudah dihapus, konten tersebut terlanjur tersebar luas dan mengundang berbagai reaksi dari masyarakat di Pamekasan. Kini, akun tersebut mengganti unggahannya dengan sebuah video klarifikasi yang berisi permintaan maaf. Dalam video itu, Kurdi mengakui bahwa pernyataannya tidak pantas dan penuh emosi.
Kurdi meminta maaf tidak hanya kepada KH Kholilurrahman sebagai Bupati Pamekasan tetapi juga kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pamekasan. Ia mengakui tindakannya salah akibat ketidakbijaksanaan dalam berkomentar di media sosial.
“Saya mohon maaf kepada Bupati Pamekasan dan juga kepada seluruh masyarakat Pamekasan atas postingan saya yang kurang baik,” kata Kurdi dalam video
Sebagai bentuk kesungguhan, pada Rabu, 11 Juni 2025, Kurdi mendatangi Pendopo Bupati Pamekasan secara langsung. Tujuannya adalah untuk menyampaikan permohonan maaf secara tatap muka kepada Bupati KH. Kholilurrahman.
Permintaan maaf pemuda Sampang itu diterima dengan lapang dada oleh KH. Kholilurrahman. Meski sebelumnya Bupati mengaku terkejut saat mengetahui unggahan tersebut telah menjadi perbincangan luas di media sosial, ia tetap menunjukkan sikap terbuka melewati musibah ini.
“Saya tidak bisa menutup pintu untuk pemuda itu ketika datang ke pendopo ini. Apalagi dia sudah meminta maaf,” kata Bupati KH. Khlolilurrahman, Rabu (11/6/2025).
Bupati Pamekasan juga berpesan agar masyarakat lebih bijaksana dalam bertindak, khususnya saat memanfaatkan media sosial. Harapannya, kejadian semacam ini dapat dijadikan pelajaran oleh semua kalangan untuk menjaga etika dalam bermedia.
“Saya berpesan kepada yang bersagkutan agar kejadian ini menjadi pelajaran. Selain menjadi pelajaran kepada yang bersangkutan dan juga kepada semuanya untuk tetap berhati-hati dalam ucapan. Agar tidak terulang lagi kejadian serupa,” katanya. (Abadurrahman Fauzi)
Editor : JTV Madura