MAGETAN - Harga bawang merah dalam dua bulan terakhir mengalami lonjakan signifikan. Kenaikan ini membawa berkah tersendiri bagi para petani dan pedagang, meskipun di sisi lain, konsumen harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan dapur.
Sebelumnya berada di kisaran Rp25.000 per kilogram, harga bawang merah kini menembus hampir Rp50.000 per kilogram di sejumlah pasar tradisional. Meskipun sempat mengalami sedikit penurunan, selisih harga hanya sekitar Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram, bergantung pada jumlah stok yang tersedia.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan bawang merah lokal, khususnya dari wilayah Magetan, yang saat ini masih dalam tahap penanaman. Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap distribusi dan ketersediaan bawang di pasar.
"Harga tinggi karena pasokan dari petani belum banyak. Tapi permintaan tetap stabil, jadi kami pedagang ikut diuntungkan," ujar Hendrik Dwi Irawan, salah satu pedagang bawang merah.
Baca Juga : Jenang Sumsum Legendaris Mbah Mini, Bertahan Sejak 1970 di Panekan
Lonjakan harga ini menjadi angin segar bagi para pelaku sektor pertanian dan perdagangan. Petani dapat menutup biaya produksi dengan hasil penjualan yang menguntungkan, sementara pedagang menikmati margin keuntungan yang lebih tinggi.
Selain itu, permintaan pasar yang tetap tinggi di tengah kenaikan harga menunjukkan bahwa bawang merah masih menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Hal ini turut mendorong perputaran ekonomi di sektor pertanian dan perdagangan lokal.
Pemerintah daerah berharap kondisi ini bisa menjadi momentum bagi petani untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi tanam agar pasokan bawang tetap stabil di masa mendatang.
Editor : JTV Madiun