Saya memiliki bengkel motor kecil, tapi kalah saing dengan bengkel-bengkel besar dan franchise. Bagaimana caranya menarik pelanggan agar tetap memilih bengkel lokal seperti milik saya?
Sugeng Widodo, Madiun
Pak Sugeng dan para warga JTV yang saya hormati,
Permasalahan yang dialami oleh pak Sugeng merupakan hal yang sangat umum terjadi, terutama pada era dimana konsumen cenderung memilih layanan yang terlihat profesional, cepat, dan terstandarisasi. Namun, perlu diketahui bahwa bengkel lokal juga mampu memiliki kekuatan yang unik dan tidak kalah bersaing dengan bengkel besar dan franchise, serta dengan menerapkan strategi yang tepat (inovatif dan solutif), maka justru mampu menjadi pilihan utama masyarakat ketika memilih bengkel motor.
Menanggapi pertanyaan pak Sugeng terkait dengan bagaimana caranya menarik pelanggan agar tetap memilih bengkel lokal, maka langkah awal yang perlu dilakukan adalah dengan memahami dan menerapkan strategi-strategi yang diharapkan nantinya mampu menjadikan bengkel Pak Sugeng sebagai bengkel lokal yang tetap bisa bersaing dan bahkan unggul di pasar lokal. Adapun strategi-strategi tersebut sebagai berikut :
1. Tingkatkan Citra Profesional tanpa Biaya Besar
Bengkel kecil tidak berarti pelayanan kecil. Oleh karena itu, beberapa langkah kongkret yang bisa dilakukan adalah mengenakan seragam mekanik, menjaga kebersihan area kerja, beri tanda “BENGKEL RESMI LOKAL” yang menciptakan kesan terpercaya, mencetak daftar harga servis dan spare part agar pelanggan merasa aman dan nyaman (adanya kepastian dan kesesuaian harga atas pelayanan yang diberikan)
2. Bangun Kedekatan Emosional dengan Pelanggan
Bengkel besar mungkin cepat, tapi bengkel lokal lebih peduli. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membangun kedekatan emosional dengan pelanggan adalah mengingat nama dan jenis motor pelanggan tetap, bila perlu memberikan ucapan ulang tahun via WhatsApp atau media sosial, menyediakan teh/kopi gratis saat menunggu pelayanan bengkel.
3. Gunakan Media Sosial Lokal Secara Aktif
Pada era digital, bengkel kecil juga harus eksis. Agar supaya media sosial digunakan secara aktif, maka perlu membuat akun Instagram atau media sosial lain yang khusus akun bengkel. Hal-hal lain yang wajib dilakukan adalah memposting rutin tips ringan tentang perawatan motor, menampilkan testimoni pelanggan dan promo servis bulanan, serta menggunakan Facebook Marketplace dan grup “Info Madiun” untuk promosi.
4. Terapkan Program Loyalitas Sederhana
Apabila konsumen setia datang di bengkel lokal dan membutuhkan solusi atau bantuan teknis yang cepat dan bisa dipercaya, maka hal ini akan mendatangkan banyak keuntungan. Hal yang memungkinkan untuk dilakukan adalah menerapkan program loyalitas sederhana untuk pelanggan, seperti memberikan kartu servis (setelah 5x servis, gratis 1x ganti oli), diskon untuk pelanggan tetap (stiker khusus di motor), memberikan hadiah sederhana (contoh : pembersih rantai) untuk pelanggan referensi.
5. Tambahkan Layanan yang Tidak Ditawarkan oleh Bengkel Besar
“Membuat hidup pelanggan lebih mudah” mungkin layanan tambahan yang tidak ditawarkan oleh bengkel-bengkel besar dan franchise. Upaya layanan tambahan yang dapat diterapkan adalah servis antar jemput motor ke rumah, servis panggilan untuk motor mogok, sistem booking servis via WhatsApp atau sms, sistem “bisa bayar nanti” untuk pelanggan tetap (berbasis kepercayaan).
6. Bangun Kolaborasi dengan Komunitas Lokal
Perlu disadari dan dipahami sangat baik oleh para pemilik bengkel lokal bahwa komunitas motor adalah pasar loyal. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya berikut, yaitu menawarkan diskon khusus untuk komunitas motor, mengadakan event servis bareng di hari Minggu dan menjadi sponsor kecil untuk acara komunitas sebagai bentuk dukungan.
7. Evaluasi dan Tingkatkan Kualitas Mekanik
Hal terakhir yang paling penting untuk selalu diingat dan dipahami oleh pemilik bengkel adalah kualitas servis tetap nomor satu. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemilik bengkel adalah memberikan para mekanik pelatihan singkat yang diadakan ATPM atau lembaga pelatihan setempat, memastikan bahwa setiap motor yang telah selesai diservis telah melalui pemeriksaan ganda dan menjaga ketersediaan spare part umum agar servis dapat dikerjakan dengan cepat.
Pak Sugeng yang luar biasa,
Bengkel besar boleh punya modal besar dan fasilitas lengkap, tapi bengkel lokal seperti milik Bapak punya kekuatan dalam kedekatan, fleksibilitas, dan nilai emosional yang bisa menjadi keunggulan utama. Kuncinya adalah membangun pengalaman pelanggan yang luar biasa dan terus beradaptasi dengan kebutuhan konsumen lokal.
Jangan pernah merasa kecil hanya karena usaha Bapak belum sebesar bengkel franchise. Ukuran bengkel bukan ukuran keberhasilan, tapi seberapa besar hati Bapak melayani pelanggan dengan tulus.
Ingat, setiap bengkel besar yang kini ramai dulunya juga dimulai dari obeng pertama, dari pelanggan pertama, dari bengkel kecil seperti punya Bapak. Yang membuat mereka tumbuh bukan karena besar dari awal, tapi karena mereka tidak pernah berhenti melangkah.
Setiap motor yang Bapak perbaiki adalah bukti keahlian. Setiap pelanggan yang datang adalah kepercayaan yang berharga. Jangan biarkan suara keraguan lebih nyaring dari suara keyakinan di hati Bapak.
Langit tidak pernah menolak doa, dan kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. Tetap berikan yang terbaik, terus belajar, terus berkembang. Bapak bukan sedang memperbaiki motor — Bapak sedang membangun masa depan.
"Usaha kecil bukan berarti impian kecil.
Tetap semangat, tetap melangkah.
Karena kesuksesan selalu dimulai dari keberanian untuk bertahan."
Semangat terus, Pak Sugeng. Bapak tidak sendirian. Indonesia membutuhkan lebih banyak pejuang seperti Bapak. (*)
Salam sehat dan Bahagia,
Dr. Febriana Wurjaningrum
Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau klik link ini: bit.ly/CurhatWargaJTV.
Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!
Editor : Iwan Iwe