Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengungkapkan perjuangannya untuk bisa kembali berkompetisi setelah mengalami sakit vertigo yang membuatnya absen selama kurang lebih 2 bulan.
Gregoria menuturkan bahwa kondisi vertigo tersebut dialaminya sejak awal 2025. Kondisi ini membuatnya mengalami penurunan performa yang cukup signifikan dalam beberapa turnamen pada awal tahun ini.
Setelah berkompetisi di All England pada Maret lalu, Gregoria untuk pertama kalinya merasakan sakit kepala karena vertigo. Kondisi ini bertambah buruk di Badminton Asia Championships pada April.
Gregoria akhirnya memutuskan untuk mundur dari Piala Sudirman pada Mei lalu. Ia lalu menjalani pemulihan dengan istirahat total hingga bisa mentas kembali di Japan Open 2025 pada Juli lalu.
Baca Juga : Indonesia Berpeluang Jadi Tuan Rumah Piala Sudirman 2027 dan Piala Thomas-Uber 2028
"Itu sangat buruk karena vertigo datang setiap minggu, dua atau tiga kali. Dan kemudian saya juga muntah-muntah dan ya, itu buruk. Dokter mengatakan kepada saya haru beristirahat dan tidak melakukan olahraga berat," kata Gregoria, dikutip dari laman resmi BWF pada Senin (18/8/2025).
"Saya tidak berlatih selama sekitar dua bulan. Saya hanya fokus pada bagaimana tubuh saya bisa menjadi lebih baik. Dan pada saat itu, saya tidak terlalu memikirkan kapan saya akan kembali berlatih."
"Saya hanya fokus kepada kesehatan saya, tubuh saya, tetapi untungnya setelah saya pikir sekitar dua bulan, tubuh saya perlahan-lahan bisa kembali berlatih. Dan itu adalah hal yang bagus," ujarnya lagi.
Baca Juga : 183 Atlet Dunia Berebut Poin BWF Di Surabaya
Kendati sempat kambuh setelah berlaga di perempat final China Open, kondisi ini bisa diatasinya. Gregoria bisa melaju jauh di turnamen BWF Super 100 ini menjadi langkah awal yang baik setelah absen.
Gregoria menuturkan bahwa akupunktur membantu vertigonya tidak kambuh ketika kembali berlatih. Ini merupakan salah satu cara yang digunakannya saat penyembuhan dan hingga kini masih rutin dilakukan.
"Syukurlah setelah saya kembali berlatih, vertigo itu hilang. Dan saya melakukan akupunktur untuk mengatasi vertigo. Saya rasa itu sangat membantu," tutur Gregoria menambahkan.
"Kondisi saya sekarang hanya fokus pada bagaimana saya bisa kembali ke level kompetisi. Saya merasa lebih baik dan saya senang akhirnya bisa kembali ke turnamen setelah dua atau tiga bulan libur," imbuhnya.
Editor : Khasan Rochmad