LUMAJANG -  Rekaman CCTV di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, memperlihatkan detik-detik guguran lava pijar dari puncak Gunung Semeru. Lava pijar tampak mengarah ke sisi tenggara, tepatnya di wilayah Besuk Kobokan, pada Minggu malam.
Rekaman CCTV di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, memperlihatkan detik-detik guguran lava pijar dari puncak Gunung Semeru. Lava pijar tampak mengarah ke sisi tenggara, tepatnya di wilayah Besuk Kobokan, pada Minggu malam.
Data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan, dalam 24 jam terakhir terjadi guguran lava pijar sejauh dua kilometer, disertai 26 kali letusan yang memuntahkan kolom abu setinggi 300 hingga 1.000 meter di atas puncak.
Letusan terus terjadi secara berulang sejak Minggu pagi dan dilaporkan secara berkala oleh petugas pos pantau Gunung Sawur. Kendati aktivitas erupsi meningkat, luncuran lava dan sebaran abu vulkanik masih berada di radius aman dan belum mengancam permukiman warga.
Namun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca berpotensi memperluas arah sebaran abu vulkanik.
Yudhi Cahyono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang mengingatkan, agar warga terus memantau informasi resmi dan peringatan dini dari pos pengamatan Semeru.
Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada di Level II (Waspada). BPBD mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas di sektor tenggara sejauh delapan kilometer dari puncak, serta menghindari area berjarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang aliran Besuk Kobokan, guna mengantisipasi aliran lahar dan guguran material vulkanik.
Editor : JTV Jember
 
 


















