SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis pernyataan bahwa Jawa Timur bakal mengalami fenomena kulminasi atau hari tanpa bayangan pada 10–14 Oktober 2025.
Dalam beberapa hari terakhir, cuaca di mayoritas wilayah Jawa Timur memang cerah berawan dan cenderung panas menyengat. BMKG menyebutkan bahwa ini merupakan efek kulminasi tersebut.
BMKG menjelaskan fenomena kulminasi merupakan kondisi ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Ketika deklinasi, Matahari sama dengan lintang pengamat, yang disebut Kulminasi Utama.
Pada kondisi tersebut, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau titik zenit. Hal ini menyebabkan bayangan benda tegak seperti menghilang karena bertumpuk pada benda itu sendiri.
Baca Juga : Cuaca Panas Tak Halangi Semarak Polo Air HUT RI ke-80 di Bangkalan
Maka dari itu, kondisi Kulminasi Utama ini juga dikenal dari hari tanpa bayangan. Meski demikian, BMKG menyebutkan bahwa hal itu bukan penyebab utama naiknya suhu udara pada akhir-akhir ini.
Posisi matahari memang berada di atas wilayah Jawa Timur. Namun, BMKG menjelaskan bahwa kondisi ini hanya akan membuat intensitas penyinaran matahari mencapai maksimal pada periode tersebut.
Sementara itu, naiknya suhu udara dan permukaan ini disebabkan oleh tutupan awan pada area tersebut. Meski kulminasi bukanlah faktor utama panasnya suhu udara, fenomena tersebut tetap memengaruhinya.
Baca Juga : Jemaah Haji Mulai Bergerak ke Makkah, KKHI Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem dan Heatstroke
Dengan kondisi awan yang sedikit pada periode tersebut, maka BMKG mengimbau masyarakat waspada ketika terjadi kulminasi. Terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan, selalu gunakan tabir surya.
Dalam periode tersebut paparan radiasi matahari dan sinar ultraviolet akan tinggi sehingga berbahaya terhadap kulit. Selain itu, cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan air agar terhindar dari dehidrasi.
Editor : Khasan Rochmad