PONOROGO - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Ponorogo terus mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir. Dari yang sebelumnya berkisar Rp26 ribu per kilogram, kini harganya menembus Rp29 ribu per kilogram.
Meski harga melonjak, sejumlah warga mengaku tidak terlalu terbebani. Mereka merasa terbantu dengan adanya program bantuan ayam petelur dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo, yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan sehari-hari.
Di Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung, warga penerima bantuan memanfaatkan hasil telur dari ayam tersebut untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Sukarman, salah satu warga penerima, mengatakan bahwa hampir setiap hari ayamnya bertelur, sehingga bisa digunakan untuk konsumsi pribadi bahkan dibagikan kepada tetangga. Ia mengaku bantuan itu sangat membantu di tengah mahalnya harga bahan pokok.
Warga lainnya, Sarmini, juga menyampaikan hal serupa. Ia menuturkan, keberadaan ayam petelur membuat pengeluaran rumah tangganya lebih hemat karena tidak perlu membeli telur di pasar. Menurutnya, bantuan dari pemerintah ini cukup efektif menjaga kebutuhan pangan keluarga tetap terpenuhi.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan bahwa program bantuan ayam petelur merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat. Ia berharap setiap rumah tangga penerima dapat mandiri secara pangan, sehingga tidak terlalu terdampak saat harga kebutuhan pokok naik di pasaran.
Dengan program tersebut, Pemkab Ponorogo optimistis ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dapat tetap terjaga, meski harga komoditas di pasaran terus berfluktuasi. (Sayekti Milan / Ni Luh Ayu)
Editor : M Fakhrurrozi