Saya mahasiswa semester akhir. Tugas, skripsi, dan tekanan orang tua bikin saya kadang mikir buat nyerah. Tapi saya takut kalau cerita, nanti dibilang lemah atau manja. Kalau saya mau cari bantuan profesional, harus mulai dari mana? Apa saya bisa tetap jaga rahasia dan nggak malu-maluin keluarga?
Rizky, Surabaya
Rizky, terima kasih sudah berani menceritakan kondisi yang dialami. Perasaan kewalahan di masa akhir kuliah sangat manusiawi. Anda sedang berada di persimpangan besar dalam hidup, yang membuatmu menerima tekanan, baik dari tugas akademis maupun ekspektasi keluarga. Tentu saja tidak mudah untuk dilalui sendiri apalagi saat tekanan tersebut semuanya datang bersamaan. Disisi lain, ketika ingin bicara, malah muncul rasa takut akan penilaian orang lain. Rasanya sangat melelahkan, ya?
Merasa lelah, ingin menyerah, bahkan takut untuk bercerita—itu semua bukan tanda kelemahan. Itu tanda bahwa Anda sedang berjuang keras, tapi juga sedang membutuhkan dukungan dari orang lain. Kita sering diajarkan untuk dapat mandiri dan kuat saat menghadapi permasalahan dalam hidup. Tetapi, tahu kapan harus berhenti sejenak dan meminta pertolongan adalah bentuk kekuatan yang lain.
Jadi, harus mulai dari mana?
1. Layanan psikologi di kampus.
Banyak universitas yang memiliki layanan konseling untuk mahasiswanya, yang ditangani oleh psikolog atau konselor profesional. Anda dapat menceritakan kondisi dan permasalahan yang dihadapi kepada mereka. Layanan psikologi di kampus dapat menjadi tempat aman untuk bercerita.
2. Layanan konseling online.
Kalau kamu lebih nyaman bicara dari rumah, kamu bisa mengakses layanan konseling online. Ada banyak layanan konseling online saat ini yang aksesnya mudah untuk dijangkau. Banyak dari layanan konseling online yang menyediakan layanan konseling dengan psikolog tersertifikasi secara daring.
3. Datang ke psikolog secara langsung.
Rumah sakit, puskesmas, atau klinik juga menyediakan layanan konsultasi psikologi. Anda bisa mulai dengan mencari tempat yang terdekat dan terpercaya.
Soal privasi dan kekhawatiran terhadap keluarga
Rizky, merawat kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jangan biarkan stigma membuatmu memendam beban sendiri. Kamu pantas didengar, kamu pantas dibantu, dan kamu pantas merasa lega. Jadi, kamu tidak perlu khawatir akan “memalukan” keluarga atau menjadi bahan omongan. Justru, dengan kamu menjaga dirimu sendiri, kamu sedang melindungi masa depanmu dan relasimu dengan orang-orang tercinta.
Kadang, orang tua punya caranya sendiri dalam menunjukkan kasih sayang—dan belum tentu bisa langsung memahami isi hati kita. Tapi saat Anda membuka ruang dan hati untuk komunikasi dengan mereka, Anda juga sedang membantu mereka untuk lebih mengenalmu lebih dalam sebagai pribadi dewasa.
Semangat terus, ya. Kamu sedang tumbuh, dan proses ini, walau tidak mudah, akan menguatkanmu di masa depan
Meilani Sandjaja, S.Psi., M.Psi., Psikolog
School of Psychology, Universitas Ciputra Surabaya
https://www.ciputra.ac.id/psy/
Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau klik link ini: bit.ly/CurhatWargaJTV.
Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!
Editor : Iwan Iwe