KEDIRI - Belasan sumur warga di Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, diduga tercemar limbah sisa pengolahan tebu atau belotong. Air sumur berubah warna menjadi cokelat kehitaman dan mengeluarkan aroma menyengat seperti karat, sehingga tidak layak dikonsumsi.
Sejak tiga bulan terakhir, warga mengeluhkan air sumur yang keruh, berminyak, dan berbau tajam. Akibatnya, mereka kesulitan mendapatkan air bersih untuk memasak dan terpaksa membeli air galon. Sementara untuk mandi dan mencuci, warga bergantung pada sumur yang belum tercemar.
Salah satu sumur milik Munaim berwarna kehitaman, sedangkan sumur milik Sugiono berwarna kecokelatan seperti karat dan mengental di permukaan. Beberapa sumur lain tampak bening tetapi tetap mengeluarkan bau menyengat.
Baca Juga : 1.092 Jamaah Haji Kabupaten Kediri Diberangkatkan, Diminta Bahagia dan Dibekali Sambel Pecel
Munaim menuturkan, sejak Januari, air sumurnya berubah kuning keruh dan berminyak. "Saat curah hujan tinggi, limbah belotong di depan rumah mengendap dan meresap ke sumur," ujarnya.
Sugiono juga mengaku sumurnya tidak bisa digunakan lagi sejak dua bulan terakhir. "Ini pertama kalinya terjadi. Sebelum ada limbah belotong, air sumur kami normal," katanya.
Kades Ploso Lor, Pujiyono, mengatakan pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup setempat. "Sampel air sudah diambil untuk uji laboratorium guna memastikan penyebab pencemaran," jelasnya.
Baca Juga : Curah Hujan Tinggi Rusak Tanaman Cabai, Hasil Panen Petani di Kediri Turun 50 Persen
Sementara menunggu hasil pemeriksaan, warga berharap pemerintah setempat memberikan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.(Muhammad Zainurofi)
Editor : JTV Kediri