KOTA MALANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur menggelar pertemuan strategis di salah satu hotel di Kota Malang, yang dihadiri oleh jajaran Baznas se-Jatim dan perwakilan pemerintah daerah. Pertemuan ini bertujuan menyusun rencana akselerasi program menuju 2026, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si., Wakil Ketua III Baznas Jatim, dalam pemaparannya menekankan pentingnya program tematik yang terpadu. "Kita ada keseragaman program, namanya "program tematik" yang bisa mengangkat sebuah program untuk membuat masyarakat berdaya, terutama mustahik. Ada value dan nilai yang bisa menggerakkan kekuatan apapun bagi mustahik. Ada enlightenment yang bisa membuat mereka tercerahkan," jelas Kiai Zakki.

Lebih lanjut, Kiai Zakki menekankan bahwa trust atau kepercayaan masyarakat menjadi fondasi utama. "Dua hal itu dikawinkan jadi satu sehingga menjadi program tematik yang intinya ada trust di situ. Sebab kita lembaga yang mengambil dan mendistribusikan uang dari masyarakat dan yang paling utama adalah trust dan keterbukaan. Harus terbuka dan terlapor semuanya," tegasnya pria ramah ini.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas Kelola Zakat, Baznas Gelar Rakorda di Surabaya
Kiai Zakki juga memaparkan bahwa program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi penyaluran terbesar Baznas Jatim. "Contoh misalkan ada ternak kambing, ini membawa dampak besar. Kambing itu ternaknya koloni, sehingga mereka yang sudah dikasih bisa berkembang dan beranak-pinak," ujarnya.
Selain itu, kyai zakki juga melihat banyak potensi zakat di Jawa timur yang belum tergarap optimal. "Potensi penggalian dana yang belum terserap masih banyak, kurang lebih 60 persen. Dana Baznas Jatim per tahun sekarang sekitar 45 miliar dan target kita 60 miliar untuk tahun depan," ungkapnya.
Sementara itu, Imam Hidayat, Plt Asisten 1 Setda Pemprov Jatim, menyatakan komitmen penuh pemerintah provinsi untuk mendukung Baznas. "Kami dari Pemprov akan mendukung apa yang sudah dilakukan oleh Baznas sebagai mitra kami untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui program-program yang sudah disusun," ujarnya.
Baca Juga : Bank UMKM Jatim Bersama Baznas Bertekad Berdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Jawa Timur

Imam juga menekankan pentingnya sinergi antara Baznas kabupaten/kota dengan pemerintah daerah masing-masing. "Semua butuh kerjasama yang baik, butuh program yang bagus. Dengan program dan kinerja yang bagus, maka trust masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak, shodaqoh melalui Baznas akan semakin meningkat," paparnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kabiro Kesra pemprov Jatim ini juga menyoroti program 'Satu Keluarga Satu Sarjana' sebagai upaya perubahan mindset. "Pemutus kemiskinan yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Ketika pendidikan sudah diberikan, wawasan semakin terbuka, otomatis meningkatkan kesejahteraan dan keluar dari mindset kemiskinan bisa lebih cepat," jelas Imam.
Baca Juga : 750 Bunda Ojol Meriahkan Pawai Tarhib Ramadhan di Surabaya
Disinggung kasus pinjol ilegal yang saat ini marak terjadi di masyarakat, Imam Hidayat menegaskan Baznas memiliki peran penting di dalamnya dan menjadi solusi. "Masyarakat butuhnya kecil, hanya Rp500.000. Ketika tidak ada akses, mereka cari di pinjol yang malah menimbulkan masalah baru. Baznas bisa turun di situ," pungkas imam.(Lee)
Editor : JTV Malang



















