KEDIRI - Paguyuban Petani Anggur Toyoresmi di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meresmikan Kampung Anggur sebagai upaya mengembangkan potensi lokal sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap buah impor. Kawasan ini diharapkan menjadi pusat budidaya anggur yang mampu mendongkrak perekonomian warga.
Kepala Desa Toyoresmi, Gatot Siswanto, menjelaskan bahwa Kampung Anggur dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Beberapa varietas anggur yang dibudidayakan antara lain jenis Jupiter, Gusti, dan Akademi, yang dipilih karena mudah dalam perawatan. Untuk menjaga kualitas tanaman, petani menggunakan metode greenhouse guna melindungi tanaman dari serangan jamur dan hama, terutama saat musim hujan.
"Kedepan, kami akan memanfaatkan lahan kosong milik warga untuk dikembangkan sebagai kebun anggur yang lebih luas," ujar Gatot.
Saipud Ubaidi, salah satu penggagas Kampung Anggur, mengatakan bahwa program ini menargetkan "satu rumah satu pohon anggur" guna meningkatkan produktivitas. Pemilihan tanaman anggur juga bertujuan mengurangi konsumsi buah impor di pasaran.
Baca Juga : Kebakaran Hanguskan Toko Kosmetik di Pare, Kerugian Capai Rp900 Juta
"Kami memilih anggur karena potensinya besar dan perawatannya tidak terlalu rumit. Selain itu, ini adalah langkah nyata untuk mendorong produk lokal," kata Saipud.
Keberadaan Kampung Anggur tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga menjadi destinasi eduwisata berbasis pertanian. Warga berharap, produk anggur lokal ini mampu bersaing di pasar nasional, bahkan mengurangi impor buah anggur ke Indonesia.
Dengan semangat kemandirian, masyarakat Kediri membuktikan bahwa pengembangan komoditas lokal bisa menjadi solusi untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus menggerakkan ekonomi daerah. (Muhammad Zainurofi)
Editor : JTV Kediri