MALANG - Warga di kawasan Sono Kembang, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, bergotong royong membangun jembatan darurat dari bambu setelah jembatan utama nyaris ambruk sejak tiga minggu lalu. Langkah swadaya ini dilakukan lantaran tidak ada respons dari Pemerintah Kota Malang.
Bagi warga, meski jembatan dibuat sederhana namun yang penting berfungsi dan bisa menjadi penghubung utama antarwilayah. Salah satu yang terbantu adalah pelajar dan pekerja yang berangkat ke tempat kerja.
Salah satu pengguna jalan, M. Ilham, mengaku keberadaan jembatan bambu sangat membantu warga terutama ia karena jalan ini biasanya di lewatin atau akses untuk ke sawo jajar atau sulfat.
“Kalau nggak ada jembatan ini, kami harus muter jauh banget. Anak-anak sekolah juga bisa telat. Jadi meskipun sederhana, ini sangat berguna, dan terimakasih untuk warga setempat,” tuturnya.
Jembatan bambu yang dibangun warga RT 4 ini kini menjadi akses vital bagi ratusan siswa SD dan SMP di sekitar lokasi. Mereka setiap pagi melintasi jembatan tersebut untuk menuju sekolah, menggantikan jalur utama yang tak bisa dilewati lagi.
Warga setempat, Zakaria, menegaskan bahwa langkah ini merupakan hasil kerja sama dan rasa peduli antarwarga.
“Kami nggak mau cuma menunggu. Akhirnya kami gotong royong bikin jembatan bambu biar aktivitas tetap jalan. Tapi kami tetap berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan aslinya,” ujarnya.
Bagi warga Sono Kembang, jembatan bambu ini bukan sekadar penghubung dua wilayah, tetapi simbol semangat kebersamaan dan solusi cepat di tengah keterbatasan. Namun mereka berharap upaya swadaya ini segera mendapat perhatian pemerintah agar keselamatan warga lebih terjamin. (Fadillah Putri)
Editor : M Fakhrurrozi



















