TRENGGALEK - Wisata Saung Ledokan Widoro atau yang dikenal sebagai WISATA SLOW menjadi salah satu destinasi desa yang terus berupaya menggerakkan perekonomian warga sekaligus menjaga kelestarian sungai. Salah satu daya tarik utamanya adalah dam peninggalan Belanda yang menjadi ikon unik kawasan tersebut.
Terletak di Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, wisata ini mengusung konsep wisata kuliner yang dipadukan dengan nuansa alam. Keberadaan dam Belanda yang dibangun pada tahun 1941 menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung. Selain menjadi spot foto, dam ini memiliki peran penting sebagai pengendali banjir serta mengairi sekitar 2.900 hektare lahan pertanian warga.
Wisata SLOW mulai beroperasi pada tahun 2019 dan sempat viral sebagai destinasi unggulan wisata desa. Namun, masa pandemi membuat jumlah kunjungan menurun cukup signifikan.
"Salah satu program yang akan diwujudkan adalah pembangunan wahana air dan area permainan anak yang memanfaatkan aliran dam peninggalan Belanda,"ujar Sumaryono, Koordinator Perwakilan Trenggalek UPT PSDA WS Brantas Kediri.
Baca Juga : Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Trenggalek Siapkan Layanan dan Rekayasa Lalu Lintas Nataru 2026
"Tak hanya itu, Wisata SLOW juga memiliki agenda tahunan yang selalu dinantikan, yakni Festival Air. Berbagai kegiatan digelar, mulai dari permainan tradisional balap getek, edukasi lingkungan, hingga aksi pelestarian sungai. Melalui festival ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem sungai terus meningkat," jelas Samsul Maarif, Sekretariat Desa Widoro.
Dengan kolaborasi dan kerjasama antara UPT PSDA perwakilan Trenggalek dengan PEMDES Widoro, bisa meningkatkan kembali kunjungan wisata slow serta mampu melaksanakn pelestarian sungai. (Hamman Defa/Ana Viatun Nisa)
Baca Juga : Gubernur Jatim Resmikan Huntara untuk Korban Tanah Bergerak di Trenggalek
Editor : M Fakhrurrozi




















