JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan perdananya ke Arab Saudi sejak dilantik pada Oktober 2024. Kunjungan yang berlangsung pada 1–3 Juli 2025 ini bertujuan mempererat hubungan bilateral strategis Indonesia - Arab Saudi, khususnya dalam bidang ekonomi, energi, pertambangan, serta peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
Dalam lawatan ini, Presiden Prabowo dijadwalkan bertemu langsung dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammad bin Salman, di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Rabu, 2 Juli 2025. Salah satu pembahasan utama adalah rencana pembangunan kampung haji Indonesia di Makkah sebagai upaya meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji asal Indonesia yang setiap tahunnya berjumlah lebih dari 220.000 orang.
"Pak Presiden sedang berencana untuk membicarakan mengenai perbaikan penanganan haji. Termasuk rencana kita untuk memiliki sendiri kampung haji di Arab Saudi. Jadi waktunya bertepatan sekali dengan selesainya ibadah haji, supaya penyelenggaraan haji tahun berikutnya akan jauh lebih baik lagi," ucap Mensesneg Prasetyo Hadi, dikutip dari Sekretariat Presiden.
Selain itu, pertemuan bilateral ini juga mencakup pembahasan kerja sama ekonomi, termasuk peluang investasi Arab Saudi di sektor energi dan industri pertambangan Indonesia seperti nikel, tembaga, dan bauksit. Keduanya juga dijadwalkan membahas isu-isu geopolitik kawasan Timur Tengah dan peran strategis kedua negara di dunia Islam.
Baca Juga : Menag Bantah Isu Pengurangan Kuota Haji 50 Persen
Presiden Prabowo berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Selasa sore (1/7), didampingi sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Kunjungan ini juga menjadi tindak lanjut kerja sama dalam kerangka Indonesia–Saudi Supreme Coordination Council, termasuk serangkaian nota kesepahaman (MoU) yang sebelumnya telah dijajaki oleh kedua negara. Pemerintah Indonesia berharap kunjungan ini akan memperkuat posisi diplomatik dan ekonomi Indonesia di kawasan Timur Tengah serta memperluas akses dan fasilitas bagi jemaah haji dan umrah. (*)
Editor : A. Ramadhan