JEMBER - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Jember mulai berangsur normal. Khofifah optimistis kelangkaan BBM akan segera teratasi dan anak-anak dapat kembali bersekolah secara tatap muka setelah sebelumnya menjalani pembelajaran daring.
Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah saat melakukan pemantauan langsung di beberapa SPBU di wilayah Jember, Kamis siang.
Gubernur menyampaikan optimismenya bahwa krisis BBM akan segera berakhir. Ia menegaskan bahwa aktivitas ekonomi dan pendidikan di Jember akan kembali berjalan normal. Menurut Khofifah, penyebab utama kelangkaan BBM adalah penutupan Jalur Gumitir akibat perbaikan jalan, yang menyebabkan terhambatnya distribusi BBM ke wilayah Jember.
Selain itu, kemacetan panjang di Jalur Pantura juga turut memperlambat pasokan BBM dari Terminal Pengisian BBM Tanjungwangi, Banyuwangi, menuju Jember.
Untuk mengatasi situasi tersebut, pemerintah menambah armada pengangkut BBM ke Jember dengan mengirim pasokan tambahan dari Terminal Pengisian BBM Surabaya dan Malang.
Dengan penambahan pasokan ini, Khofifah optimistis kelangkaan BBM dapat segera teratasi, sehingga dampaknya tidak semakin meluas terhadap perekonomian daerah.
“Dengan pasokan yang sudah melebihi kebutuhan harian, kami yakin Jember bisa segera pulih. Anak-anak bisa kembali sekolah, ASN tidak perlu WFH, dan ekonomi kembali berjalan.”
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Regional Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti, mengungkapkan bahwa kebutuhan BBM harian di Jember mencapai sekitar 900 kiloliter. Namun, saat ini pasokan telah ditambah hingga mencapai 1.300 kiloliter per hari.
Ia juga menjelaskan bahwa armada pengangkut tambahan telah diberangkatkan dari Terminal BBM Semarang dan Yogyakarta untuk mempercepat pemulihan distribusi di Jember.
“Kami pastikan stok BBM untuk Jember mencukupi. Bahkan telah kami kirim lebih dari kuota harian untuk mempercepat pemulihan.”
Dengan distribusi yang kembali lancar, Gubernur Khofifah berharap aktivitas masyarakat, termasuk pendidikan, pelayanan publik, dan roda perekonomian Jember, dapat berjalan normal kembali.
Editor : JTV Jember